Kemunculan Raja Angling Dharma di Banten, Dedi Mulyadi: Boleh, Asal Jangan Ngaku Sarjana tapi Tak Punya Ijazah

- 27 September 2021, 18:11 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi bersama petani, saat meninjau hutan bambu di Kecamatan Sukasari
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi bersama petani, saat meninjau hutan bambu di Kecamatan Sukasari /Facebook/Wargi Kang Dedi Mulyadi

Bahkan Dedi berharap setiap desa memiliki sosok raja yang memberi keadilan, menjadi problem solver, memiliki rumah tertata dan berarsitektur keren sehingga menjadi tempat kunjungan orang berwisata, lalu menata kampungnya dengan desain arsitektur khas kerajaan, dan membangun tempat pertemuan warga.

"Bayangkan misal ada 5 ribu desa yang punya tokoh kuat dan membangun keadilan, kemakmuran, tidak ada lagi kemiskinan, seluruh rumah dialiri listrik gratis, anak-anak yatim semua sekolah, janda tua setiap hari mendapat beras atau panganan memadai, di desanya rukun tidak ada konflik, saya pikir negeri ini akan cepat maju," ucapnya.

Baca Juga: WNA China Kerja di Purwakarta Jadi Tukang Catat Barang, Dedi Mulyadi: Tidak Ada Orang Indonesia yang Bisa DO?

"Tapi jangan kebalik. Ada tokoh tapi sukanya ngutip (pungutan), ada tokoh membangun tapi merusak dulu ambil batunya, pasirnya dan barang bernilai lain di desa itu eksploitasi kemudian dibangun sedikit yang gedenya diambil. Apalagi bagi sedikit kemudian diperlihatkan ke masyarakat umum," ujar Dedi.

Sehingga Dedi tak mempermasalahkan mengenai keberadaan Angling Dharma yang sejauh ini bernilai positif dan dicintai masyarakat sekitar.

"Jadi menurut saya untuk Angling Dharma tidak ada problem, silakan saja. Mangga. Selagi tidak melanggar hukum dan tidak ada undang-undang yang ditabrak. Karena raja itu kultural ada pengakuan dari rakyat," demikian Dedi Mulyadi.***

Halaman:

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini