Purwakarta Punya Tim Khusus untuk Lindungi Konsumen dari Kecurangan Timbangan

- 16 Maret 2021, 18:06 WIB
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika  di salah satu pasar tradisional
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika di salah satu pasar tradisional /Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS - Pemkab Purwakarta telah membentuk tim khusus yang bertugas mengecek keakurasian alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP) para pedagang yang menjadi terobosan untuk melindungi hak konsumen.

Tim khusus tersebut bernama ‘Ceu Eti’ yang merupakan akronim dari Cek Ukuran Akurasi Timbangan, begitulah pasukan khusus UTTP ini diberi nama. Relawan didominasi pasukan ‘Emak-emak’ itu sengaja dibentuk guna meminimalisasi kerugian konsumen.

“Pasukan Ini, merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat, minimal untuk menekan kecurangan timbangan,” ujar Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika seraya mengingatkan jika Senin 15 Maret 2021 bertepatan dengan Hari Hak Konsumen Sedunia.

Baca Juga: Purwakarta Target Vaksinasi Covid-19 bagi 500 Pelaku Wisata

Anne menjelaskan, tujuan dibentuk pasukan Ceu Eti ini tak lain untuk meminimalisasi kecurangan timbangan yang dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Sehingga, masyarakat yang berbelanja bisa merasa aman serta terlindungi.

Untuk perannya sendiri, kata dia, pasukan Ceu Eti ini bertugas mensosialisasikan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat yang akan berbelanja, serta kepada para pedagang di pasar. Termasuk, mengkampanyekan pentingnya timbangan yang pas.

“Relawan ini, disebar ke seluruh pasar di Purwakarta,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Purwakarta, Karliati Djuanda menambahkan, program ini diinisiasi langsung oleh tim yang berada di lingkungan UPTD Metrologi Legal di dinasnya.

Baca Juga: Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Anggota DPRD Jabar Iis Turniasih Ajak Perkuat Gotong Royong

“Program ini dirilis pada pertengahan 2020 kemarin,” ujar Karliati.

Karliati menjelaskan, metrologi dalam seluruh sendi kehidupan ini perannya sangatlah penting. Merujuk pada filosofinya, metrologi berasal dari metros yang artinya ukur mengukur, serta logos yang artinya ilmu.

Di dinasnya sendiri, jumlah ahli tera ada enam orang. Setiap hari, mereka dibagi dua tim, untuk mobile ke lapangan dan stand by di kantor. Memang, menurutnya, keberadaan penera ini jumlahnya masih kurang ideal. Sebab, metrologi legal ini cakupannya sangat luas.

Karena itu, dibentuklah tim relawan Ceu Ati, yang semuanya adalah emak-emak. Tim ini, tugasnya mengedukasi dan mengajak warga (pedagang) untuk menera alat timbangannya. Tujuan dibentuk pasukan Ceu Ati ini, juga tak lain untuk meminimalisasi kecurangan timbangan. Sehingga, masyarakat yang berbelanja bisa merasa aman serta terlindungi.

Baca Juga: Di Hadapan DPR, Mendagri Sebut Pemilu April 2024 Harus Terlaksana

Dia menambahkan, ruang lingkup pelayanan yang diberikan jajarannya, meliputi 15 item. Yaitu, uji meter kayu, takaran kering, takaran basah, timbangan elektronik kelas II, III dan IV. Timbangan pegas, timbangan cepat, timbangan meja, neraca, timbangan milisimal.

Kemudian, timbangan sentisimal, timbangan desisimal, timbangan bobot ingsut. Timbangan meja beranger. Pompa ukur bahan bakar minyak. Serta, anak timbangan sebagai perlengkapan timbangan meja, timbangan sentisimal, neraca dan lainnya.

Baca Juga: Di Hadapan DPR, Mendagri Sebut Pemilu April 2024 Harus Terlaksana

“Banyak sekali manfaat dengan adanya tera alat ukur dan timbangan ini. Salah satunya, sebagai perlindungan konsumen. Dengan alat ukur dan timbang yang sudah ditera, maka konsumen tak khawatir dibohongi pedagang soal berat dagangan itu,” pungkasnya.***

Editor: Fajar Maritim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini