Dinkes Purwakarta Jadikan Hotel Aruni Sebagai Wisma Isolasi Covid-19

21 Oktober 2020, 18:38 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan. /Tim Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS - Hotel Aruni yang bertempat di Jalan Veteran, digunakan sebagai lokasi baru Wisma Isolasi Covid-19 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta.

Hal itu menyusul kurang memadainya fasilitas dan kapasitas Wisma Isolasi Covid-19 di Maracang.

Pemilihan Hotel Aruni sebagai Wisma Isolasi Covid-19 sudah melalui pertimbangan dan faktor-faktor pendukung. Begitu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan.

Baca Juga: Ada yang Bilang Jokowi hanya Harum di Luar, Ruhut Sitompul: Itu yang Ngomong Kadrun!

Baca Juga: Ini Rekomendasi Makanan Terbaik untuk Anda yang Sudah Berusia 40 Tahun ke Atas

Perihal kebijakan tersebut, pihaknya berpatokan pada Permenkes nomor 413 tahun 2020 dan koordinasi dengan Tim Covid-19 Pusat dan Provinsi Jawa Barat.

Diantaranya, kapasitas hotel dengan 21 kamar dengan ukuran besar bisa ditambah dengan extra bed dalam satu kamar yang bisa menampung 3 pasien, sehingga secara total bisa menampung 50 sampai dengan 60 pasien Covid-19.

Selain itu, dengan kapasitas kamar mandi dan WC yang tersedia disetiap kamar, bisa menunjang kenyaman dan privasi pasien.

Baca Juga: Selesai di Kroasia, Timnas U-19 Akan Berangkat ke Perancis

Tentu saja, soal higenis dan sanitasi dalam mengurangi penularan penyakit Covid-19 lebih terjaga.

"Letak hotel juga cukup jauh dari keramaian dan penduduk. Kemudian, ada area untuk menjemur pasien di halaman luar yang luas dengan intensitas sinar matahari langsung untuk menjemur pasien covid-19 pada pagu hari atau beraktivitas olahraga ringan. Untuk sewa, sementara kita tetapkan selama tiga bulan kedepan," kata Deni, Rabu 21 Oktober 2020.

Wisma Isolasi tersebut diperuntukan bagi pasien-pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan tidak bergejala yang harus menjalani isolasi selama 14 hari sampai dinyatakan sehat atau sembuh.

Baca Juga: Bin Angkat Bicara soal Peluang Ahok Jadi Presiden

"Dari 21 ruangan yang tersedia, 2 ruangan diantaranya digunakan untuk tenaga kesehatan yang bertugas," tuturnya.

Melihat kondisi terakhir berkaitan dengan jumlah terkonfirmasi positif yang terus bertambah, Deni mengatakan, kini kapasitas hotel tersebut sudah full. Artinya masih ada pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Kami mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan bantuan sembako kepada pasien positif yang melakukan isolasi mandiri di rumah dengan catatan, pasien tersebut patuh anjuran pemerintah menjalankan protokol kesehatan dan 3M," ujarnya.

Baca Juga: [UPDATE] Covid-19 Purwakarta 21 Oktober 2020: Naik Drastis, Terkonfirmasi Positif Bertambah 36 Orang

Jubir GTPP Covid-19 Kabupaten Purwakarta itu juga menjelaskan, berdasarkan fakta di lapangan, pasien Covid-19 yang tidak bergejala (OTG) yang dirawat secara isolasi mandiri di rumah ternyata menularkan Covid-19 ke keluarga atau yang kontak erat dengan orang serumah.

"Contohnya, terjadi pada cluster citalang dan cluster griya permai. Berdasarkan kejadian tersebut, banyak protokol kesehatan untuk isolasi mandiri yang tidak dipatuhi, sehingga perlu isolasi mandiri yang benar-benar terawasi dan terkontrol," ucapnya.

Oleh sebab itu Dinas Kesahatan membuat analisa dan kajian untuk membuat wisma isolasi untuk pasien OTG, maka ditunjuklah wisma isolasi bekas UPTD Puskesmas Maracang lama kemudian direhab untuk menjadi ruang isolasi dengan anggaran yang berasal dari BTT.

Baca Juga: Petinggi KAMI Ahmad Yani Mangkir Panggilan Bareskrim

Namun, lanjut Deni, terdapat sejumlah kekurangan pada fasilitas Wisma Isolasi Maracang diantaranya, selain lahan yang sempit dan terlalu dekat dengan keramaian jalan dan penduduk. Kamarnya hanya terdiri dari 6 ruang yang sempit kalau di paksakan hanya bisa menampung 14 pasien Covid-19.

Belum lagi kamar mandi pasien yang hanya 2 di lantai atas dan lantai bawah sehingga membuat pasien kurang nyaman.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan juga telah membuat analisa dan kajian pada sejumlah lokasi lain diantaranya wisma swasta di daerah Kecamatan Bojong, Hotel Panorama di Kecamatan Pondoksalam dan di Hotel Ciwareng In, Kecamatan Babakan Cikao.

"Tempat-tempat yang disebutkan tadi, semuanya kurang memadai dan tidak layak untuk rumah atau wisma isolasi. Kemudian, erdasarkan hasil pertimbangan secara teknis medis dan analisa lapangan, kami menyimpulkan Hotel Aruni di Jalan Veteran, layak dipakai untuk menampung pasien covid-19 yang bergejala ringan atau yang tidak bergejala sebagai pengganti sementara Wisma Isolasi Maracang," demikian Deni Darmawan.***

Editor: Aga Gustiana

Tags

Terkini

Terpopuler