PURWAKARTA NEWS - Para wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah yang berkunjung ke kawasan wisata kuliner di sepanjang Jalan K.K Singawinata, Kelurahan Nagritengah, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta kerap disuguhi pemandangan kurang sedap dan menyayat hati.
Pasalnya, para wisatawan kerap menemui sejumlah anak-anak berusia 5-12 tahun yang kedapatan mengamen dan menjadi pemulung di kawasan tersebut. Bahkan, ada juga yang kedapatan mengemis.
Entah karena faktor ekonomi keluarga, aspek lingkungan atau menjadi korban eksploitasi. Para anak-anak ini terpaksa melupakan waktu untuk belajar dan bermainnya demi mencari pundi-pundi rupiah hingga malam hari.
Baca Juga: DPRD Purwakarta Setujui Raperda APBD-P Tahun 2023, Pj Bupati Benni Irwan: Alhamdulilah
Pemandangan itu tentunya memberi kesan tak baik. Seolah, status Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kabupaten Purwakarta ini tak sesuai dengan fakta yang ada. Dimana, masih banyak ditemukan anak-anak yang menjadi pengamen dan pengemis.
Seperti diketahui, di tahun 2023 ini semasa Anne Ratna Mustika masih menjabat sebagai Bupati, Kabupaten Purwakarta diganjar penghargaan Kabupaten Layak Anak kategori Pratama oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Meskipun kenyataannya, penghargaan yang diraih di tahun 2023 ini mengalami penurunan jika dibanding dengan penghargaan serupa yang diterima di tahun sebelumnya, yakni penghargaan Kabupaten Layak Anak 2022 tingkat madya.
Tiwi, salah satu wisatawan yang dimintai pendapat oleh awak media terkait keberadaan anak-anak yang kedapatan mengamen dan mengemis di wilayah ini mengaku sangat prihatin.
Menurutnya, anak-anak tersebut seharusnya menikmati masa-masa kecilnya untuk belajar dan bermain seperti anak pada umumnya.
Baca Juga: Puluhan Anak Ikuti Khitanan Massal Jasa Tirta II
Baca Juga: Selain Banyak Gunakan Plat Hitam, Mobil Dinas Pemkab Purwakarta juga Ada yang Gunakan Knalpot Brong?
"Bukan cuma di wisata kuliner aja sih, setiap ada acara rame-rame di Purwakarta, anak-anak yang ngamen itu emang suka keliatan. Ada yang ngamen sendiri, ada juga yang ditemenin sama orang dewasa. Kasian juga ngeliatnya," kata Tiwi salah satu wisatawan asal Kecamatan Jatiluhur, Sabtu 30 September 2023 malam.
Sementara dari pantauan awak media, selain pengamen cilik, banyak juga menjamur gelandangan dan pengemis (gepeng) yang berkeliaran di kawasan wisata tersebut.
Namun aneh, tak ada penertiban yang dilakukan oleh dinas terkait, walaupun tak sedikit petugas Satpol-PP yang terlihat berjaga mengamankan ketertiban area wisata kuliner ini.***