Soal Kasus Muhammad Sabil Fadhillah dan Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi: Stratifikasi di Sunda Itu Sajajaran

- 18 Maret 2023, 19:27 WIB
Soal Kasus Muhammad Sabil Fadhillah dan Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi: Stratifikasi di Sunda Itu Saamparan, Sajajaran
Soal Kasus Muhammad Sabil Fadhillah dan Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi: Stratifikasi di Sunda Itu Saamparan, Sajajaran /Diolah dari Google/

Baca Juga: Anak SMP di Purwakarta Jadi Sales Narkoba, Anne Ratna Mustika: Orang Tua Perhatikan Pergaulan Anak

Tetapi, kata Dedi, dalam pandangannya pengucapan bahasa tergantung dari hati personal. “Jadi kalau bahasanya halus tapi hatinya benci ya tetap saja nyelekit, kalau bahasanya dianggap kasar tapi akrab ya itu candaan,” katanya.

Menurut Kang Dedi, kata maneh atau dalam bahasa Indonesia berarti kamu bisa diartikan sebagai panggilan akrab dan penuh cinta. Bahkan sebelum mengenal kata sayang seperti sekarang, orang tua zaman dulu menggunakan ‘maneh’ untuk panggilan sayang pada pasangannya.

“Makanya dulu ada penulis lagu Sunda judulnya ‘potret manehna’ ciptaan Nano S itu terkenal tahun 87an. Mungkin bagi orang yang tidak tahu latar belakang seperti ini, orang priangan, bisa jadi kalimat itu tidak sopan,” ucap Kang Dedi.

Pengalaman Kang Dedi sebagai bupati pernah dianggap tidak etis secara birokrasi sebab ia lebih memilih disebut ‘akang’ dibanding ‘bapak’.

“Waktu itu diprotes dianggap tidak mengerti etika birokrasi, ke sini-sini begitu sebutan akang laku , kakek-kakek mau nyalon (jadi pejabat) maunya disebut akang,” tuturnya.

Di sela-sela obrolan Kang Dedi menanyakan kegiatan Sabil pasca viral. Sabil mengaku saat ini menganggur dan sedang mencari kerja.

“Sekarang mah job seeker, masih cari kerja. Barang kali mau dijadikan fotografer atau kameramen akang (Kang Dedi) boleh, itu juga kalau ditawarin,”ucap Sabil.

“Serius nih? Kita juga lagi kurang fotografer Bener gak nih? Kalau bener salaman,” timpal Kang Dedi.

“Deal,” ucap keduanya saat berjabat tangan.

Halaman:

Editor: Solahudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x