Sudah 32 Pasien COVID-19 Meninggal di Garut

24 November 2020, 23:58 WIB
Petugas pemakaman memasukan jenazah di lokasi pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2020. /Antara

PURWAKARTA NEWS - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut menyampaikan pasien positif yang meninggal dunia sejak darurat wabah Maret sampai November 2020 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebanyak 32 orang dari akumulasi terkonfirmasi positif sebanyak 1.550 orang.

"Konfirmasi positif 1.550 kasus, satu kasus isolasi mandiri, 468 kasus isolasi di rumah sakit, 1.049 kasus sembuh, dan 32 kasus meninggal," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Selasa 24 November 2020 dilansir dari Antara.

Ia menuturkan laporan terbaru pasien yang meninggal dunia pada Senin (23/11) yakni seorang perempuan usia 63 tahun warga Kecamatan Wanaraja, Garut, selanjutnya dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Karyawan Dominasi Kasus Positif COVID-19 di Karawang

Hasil laporan tim gugus tugas sejak beberapa hari ke belakang dilaporkan setiap hari satu sampai tiga pasien positif COVID-19 meninggal dunia dengan kalangan usia di atas 50 tahun.

Yeni menyampaikan selain kasus meninggal dunia, ada juga pasien COVID-19 yang berhasil dinyatakan sembuh dengan jumlah lebih banyak daripada kasus meninggal.

"Kasus konfirmasi positif COVID-19 (terbaru) telah selesai pemantauan bertambah sebanyak 54 orang," katanya.

Ia menyampaikan wabah COVID-19 masih harus diwaspadai oleh semua elemen masyarakat di Garut karena di lapangan terus ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Baca Juga: Serdy dan Yudha Dicoret dari Timnas U-19 Sebab Balik ke Hotel Jam 3 Pagi

Selama ini, lanjut dia, kluster wabah COVID-19 yang perlu diwaspadai yaitu kluster keluarga yang penularannya cukup cepat dari satu anggota ke anggota keluarga lainnya.

"Upaya pencegahan menjadi sangat penting dengan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di dalam keluarga itu sendiri," kata Yeni.

Ia menambahkan tim gugus tugas terus bergerak untuk menelusuri, melakukan tes usap dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dalam rangka mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19.

Baca Juga: Tersedia Bilik Khusus untuk Nyoblos di Karawang

"Upaya pencegahan penularan virus bertujuan mengurangi risiko penularan, melalui tetap memakai masker, terapkan etika batuk dan bersin, cuci tangan, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stres," katanya.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler