DPR RI Imbau KSSK Perkuat Bauran Kebijakan untuk Pulihkan Ekonomi

- 15 Juni 2021, 11:15 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin.
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin. /

PURWAKARTA NEWS - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin mendorong sinergi kebijakan KSSK untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.

“Proses pemulihan ekonomi telah terjadi pada sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Akan tetapi, perbedaan akses terhadap vaksin hingga kemampuan pendanaan di setiap negara tentu berdampak pada kecepatan pemulihan masing-masing negara. Oleh karena itu, KSSK perlu lebih dulu memperhatikan dan mengantisipasi dampak turunan dari ketimpangan pemulihan ini terhadap proses pemulihan ekonomi dalam negeri,” urai Puteri.

Sebagai informasi, KSSK merupakan komite yang beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Juga: SMPN 7 Purwakarta Gunakan Kemasan Snack Jamuan Kedinasan Dengan Bahan Ramah Lingkungan

Puteri pun meminta KSSK untuk terus memperkuat sinergi bauran kebijakan guna mengantisipasi dinamika proses pemulihan global.

“KSSK perlu mengantisipasi dampak pemulihan ekonomi AS terhadap kestabilan nilai tukar dan yield Surat Berharga Negara (SBN) kita. Termasuk, kemungkinan terjadinya capital outflow pada negara-negara emerging markets, seperti Indonesia, yang dapat kembali meningkat. Pengalaman dari fenomena krisis sebelumnya seperti taper tantrum tentu menjadi pelajaran yang berharga untuk menyiapkan bauran kebijakan yang dapat mengantisipasi dan meredam gejolak di sektor keuangan,“ ujar Puteri.

Baca Juga: Selama Pandemi Minat Baca di Kabupaten Purwakarta Meningkat, Ini Strateginya

Lebih lanjut, Puteri juga mendesak KSSK untuk dapat meningkatkan penyaluran dan permintaan kredit di sektor riil. Hal ini lantaran pertumbuhan kredit hingga bulan April 2021 masih tumbuh negatif 2,28 persen (yoy).

“Sektor-sektor yang sensitif terhadap mobilitas masyarakat seperti pariwisata, perdagangan, dan transportasi, cenderung tumbuh lebih lambat. Perbedaan kecepatan pemulihan antar sektor ini berpotensi mempengaruhi perbankan menjadi lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Disinilah intervensi KSSK diperlukan untuk mempercepat pemulihan sektor-sektor tersebut,” urai Puteri.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x