Network
PURWAKARTA NEWS - Hipertensi salah satu penyebab gagalnya masyarakat Indonesia untuk menerima suntikan vaksin.
Lalu apa itu Hipertensi? Hipertensi adalah tekanan darah tinggi di mana kondisi seseorang yang mengidapnya memiliki tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Sebagaimana dilansir dari akun Youtube PP POGI yang disiarkan langsung pada 19 Agustus 2021.
Baca Juga: 5 Tips Ini Bisa Membuat Anda tidak Bosan Bekerja di Rumah
Baca Juga: Tarif Tol Jakarta Surabaya Naik Rp30.000, Ada Apa?
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hal itu memicu banyak gagalnya masyarakat Indonesia mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Banyak rakyat Indonesia gagal divaksin karena mengidap hipertensi. Padahal penyakit ini murah dan mudah dideteksi," ujar Budi saat Deklarasi Percepatan Vaksinasi ibu hamil Indonesia secara Virtual.
Sebelumnya, ketika masyarakat akan melakukan vaksinasi, pengecekan tekana darah selalu dicek pada tahap awal, yakni meja skrinning.
Baca Juga: Purwakarta Miliki Laboratorium Kesehatan Sendiri, Cek Fasilitasnya!
Baca Juga: Link Download Gratis KineMaster Pro, Selain Tanpa Watermark Banyak Juga Fitur Menarik yang Bisa Digunakan
Untuk masyarakat yang akan menerima suntikan vaksin setidaknya memiliki tekana darah dibawah 180/110 mmHg.
Pengidap tekanan darah tinggi umumnya tidak memiliki gejala tertentu atau sering disebut The Silent Killer.
Selain itu, tekanan darah tinggi dapat mengurangi aliran darah ke jantung. Akibatnya dapat merusak arteri.
Baca Juga: Bupati Anne Resmikan Labkesda untuk Percepat Hasil Tes PCR Warga
Berjalannay waktu, jantung akan melemah, sehingga tidak dapat memompa cukup darah.
Pengidap darah tinggi mempunyai gejala yang parah apabila terpapar Covid-19. Sehingga bisa berakibat pada kematian.
Perlu diketahui bahwa kandungan dalam vaksin itu berbeda-beda. Sehingga pengaruh bagi orang menerima vaksin akan berbeda juga.
Makanya, pengidap tekanan darah tinggi masih belum bisa menerima suntikan vaksin. Karena akan menurunkan sistem imun itu sendiri.***
