Tak Punya Biaya, 10 Penari asal Purwakarta Diragukan Bisa Tampil di Event Internasional di Malaysia

- 18 Juli 2023, 12:27 WIB
Tak punya anggaran, 10 penari asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat diragukan bisa tampil di Event Tari Internasional di Malaysia.
Tak punya anggaran, 10 penari asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat diragukan bisa tampil di Event Tari Internasional di Malaysia. /Ist

PURWAKARTA NEWS - Sekitar 10 anak desa bertalenta dari berbagai desa di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan giat terus berlatih dalam persiapan mengikuti Event Tari Internasional di Penang Malaysia, pada 26 - 30 Juli 2023.

Namun, kehadiran putera-puteri Purwakarta yang tentunya akan mewakili Indonesia di Event Tari Internasional itu nampaknya tak akan berjalan mulus. Pasalnya, belum ada anggaran yang meng-cover pemberangkatan mereka.

Pimpinan Sanggar Seni Campaka Ligar, Rosma Delisma Kurniati sebagai pimpinan delegasi ke Malaysia, menjelaskan bahwa dirinya sudah berupaya mencari solusi (anggaran) untuk memberangkatkan 10 siswa didiknya tersebut ke Malaysia.

Baca Juga: Ketua PC GP Ansor Purwakarta: Kalau Ingin Memiliki Penguasa yang Bener, Kita Jangan Salah Pilih

Baca Juga: Jalan Raya Cibogo Purwakarta Rusak, Warga: Kami Bayar Pajak Tapi Jalan yang Kami Lewati Rusak

Namun upaya untuk meringankan beban para orang tua yang notabene berasal dari masyarakat pedesaan yang memiliki keterbatasan biaya itu tak kunjung membuahkan hasil yang diharapkan. Hingga kemudian Rosma Delisma Kurniati dapat terhubung dengan wadah koordinasi Bela Purwakarta.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Koordinator Bela Purwakarta Aa Komara Cakradiparta, kegiatan ini memang belum memiliki anggaran.

Menurutnya, kegiatan yang tidak teranggarkan di APBD beresiko tidak mendapat support system, untuk itu perlu terobosan lain untuk keberangkatan para penari asal Purwakarta itu.

"Ini kejadian yang ke sekian kalinya ketika ada masyarakat yang hendak mengikuti suatu program di luar negeri tidak tercover, karena memang tidak terdapat dalam nomenklatur mata anggaran APBD," kata Akom sapaan akrab Aa Komara, Selasa 18 Juli 2023.

Di sisi lain, dirinya melihat fakta bahwa para penari ini merupakan representasi dari sumber daya manusia desa yang kreatif, progresif, dan prestatif.

"Di sini ada kepentingan desa yang lebih luas lagi ke depannya jika Stake Holder Desa bisa mengelola momentum ini sebagai Kebangkitan Desa di segala sektor," tuturnya.

"Meski ini event seni budaya, jika kita perluas bisa membawa misi kepentingan ekonomi pedesaan, misal, produk BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) bisa turut terpromosikan dan selanjutnya berpeluang terpasarkan di Malaysia," sambung Akom.

Event ini juga menurut akom, dalam hal pariwisata beberapa Bumdes di Purwakarta ada yang memfokuskan pengembangan destinasi wisata di desa wilayahnya.

Sementara, kata dia, Malaysia termasuk negara yang warganya relatif sering melakukan kunjungan wisata ke Indonesia, karena jaraknya yang cukup terjangkau, sebagai negara tetangga.

Artinya keberangkatan anak anak desa ke Malaysia ini dapat di eksplor sebagai Duta Desa dalam rangka meraih efek berlipat ganda bagi kepentingan dan kemajuan desa di Purwakarta.

"Ibarat peribahasa, sambil Menyelam Minum Air, Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui," ucap Akom.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Masyarakat Disarankan Gunakan Masker saat Beraktivitas

Baca Juga: Aktif Tebar Kebermanfaatan, Ridwan Kamil Apresiasi Paguyuban Asep Dunia

Dalam keterangannya, Akom juga mengaku telah berkoordinasi dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) setempat untuk mencari solusi pemberangkatan 10 penari asal Purwakarta ini.

Sementara, Ketua APDESI Purwakarta Tatang Taryana belum dapat dihubungi oleh media saat dikonfirmasi kaitan upaya apa yang akan dilakukan oleh jajarannya untuk memberangkatkan anak-anak desa ini.***

Editor: Aik Hakiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini