PURWAKARTA NEWS - Pengamat Kebijakan dan Perencanaan Tata kota, Frans Ari Prasetyo menilai, wacana pembangunan dua Flyover di ruas Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada akhirnya hanya akan sama seperti Flyover Antapani, yaitu menambah titik kemacetan baru.
Sehingga ia menilai, ada kesalahan perencanaan yang cukup fatal yang muncul di beberapa ruas jalan dan tidak diantisipasi secara baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun provinsi.
"Ini seperti mengulang kebijakan yang lalu seperti di Flyover Antapani Bandung, apakah itu mengurai kemacetan? kita bisa melihat sendiri itu tidak mengurai kemacetan, malah menumpuk kemacetan baru," ujar Frans seperti dikutip Purwakarta News dari PRFMNews dalam artikel, “Pengamat: Flyover Soekarno-Hatta Sama Saja dengan Flyover Antapani, Menumpuk Kemacetan Baru”.
Baca Juga: Begini Jawaban Pelaksana KCK Terkait Kapan Dibukanya Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12
Baca Juga: Anies Baswedan Soan ke Imam Besar FPI Habib Rizieq
Diketahui bahwa rencana pembangunan dua Flyover di ruas Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung kini memasuki tahap lelang.
Flyover tersebut akan dibangun di persimpangan Soekarno Hatta-Kopo dan Cibaduyut-Leuwipanjang menggunakan APBN senilai Rp800 miliar.
Frans mengatakan, sebenarnya tidak tepat pembangunan banyak flyover di tengah Kota Bandung. Pasalnya struktur jalan di Bandung tidak sama seperti kota-kota besar di luar negeri.
Belum lagi infrastruktur-infrastruktur besar seperti flyover akan membuat beban tanah semakin tertekan.
Baca Juga: Pembangunan Dua Flyover di Jalan Soekarno-Hatta Bandung Justru Akan Menimbulkan Titik Kemacetan Baru
Baca Juga: Bansos Non PKH Rp500 Ribu untuk 9 Juta KK, Cek Penerima BST di dtks.kemensos.go.id