Konon katanya, karinding merupakan salah satu alat yang telah digunakan karuhun (nenek moyang dalam bahasa sunda) sejak sebelum ditemukannya alat tradisional kecapi.
Di kalangan rakyat umum, karinding adalah alat musik pertanian dan alat ritual yang dimainkan dalam berbagai acara.
Di kalangan para pemuda tatar sunda, karinding populer sebagai alat musik pergaulan.
Baca Juga: Mengenal Upacara Adat Nyangku, Tradisi di Panjalu Ciamis
Baca Juga: Mengenal Tradisi Lisan atau Pribahasa di Masyarakat Sunda
Pada hubungan mataram dan cirebon, alat musik karinding dipelajari oleh masyarakat untuk mengusir hama sawah.
Ada beberapa tempat yang biasa membuat karinding, seperti lingkung Karinding Sadulur (Kasalur), Lingkung Karinding Tunggal Ciamis, Lewo Malangbong Garut, dan Cikalongkulon Cianjur, yang dibuat dari pelepah kawung.
Terdapat perbedaan antara Karinding yang dipakai oleh perempuan dan laki-laki. Karinding para perempuan, dilihat dari bentuknya seperti tusuk biar mudah dimasukkan di sanggul rambut.
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Awas Jangan Terjebak! Berikut Adalah Tipu Daya Iblis Bisa Kamuflase atau Talbis
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Lakukan ini Jika Anda Sedang Emosi dan Banyak Masalah