Harga Daging Sapi Melonjak, PPI Jabar Desak BUMN dan Bulog Intervensi Pasar Secara Masif

- 3 Mei 2021, 16:27 WIB
Ilustrasi penjual daging sapi di pasar.
Ilustrasi penjual daging sapi di pasar. /Pikiran-Rakyat.com/Ririn Nur Febriani

PURWAKARTA NEWS - Pimpinan Daerah (Pimda) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Jawa Barat (Jabar), mendesak pemerintah untuk secepatnya mengadakan kontrol harga daging sapi hidup dan daging frozen menjelang Idul Fitri 1442 H.

Pasalnya, mendekati hari raya Idul Fitri harga daging pasar semakin mengkhawatirkan.

"PPI mendesak pemerintah untuk menyelidiki dan mencegah kemungkinan distributor besar dan menengah, yang notabene mempunyai permodalan dan gudang yang kuat, bertindak monopoli dan kartel harga. Terutama daging dari India yg masih mempunyai ruang untuk sumber daging murah," tegas Ketua PPI Jabar, Ahmad Baehaqi al-Abrori, kepada wartawan, pada Senin, 3 Mei 2021.

Baca Juga: Menteri Agama Ingatkan Pembagian Zakat Tidak Boleh Berkerumun dan Terapkan Prokes

Selain itu, PPI juga meminta kepada pemerintah untuk meninjau ulang peran BUMN sebagai rantai pasar pengadaan, karena hanya menambah beban harga di tingkat konsumen. Selain itu tugas pemerintah penting untuk melindungi kepentingan konsumen mendapatkan harga yg wajar dan terjangkau.

"Mendesak pemerintah melalui Bulog mengadakan intervensi pasar secara cepat dan masif agar rakyat kecil betul-betul mendapatkan daging yang dijanjikan pemerintah dengan harga terjangkau," jelasnya.

"Sebagai bentuk komitmen dan rasa keadilan untuk membangun peternakan nasional, aturan kewajiban breeding sapi nasional harus tidak hanya diberlakukan untuk feedlot saja. Berikutnya dan secepatnya harus juga diberlakukan oleh importir daging frozen," katanya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Tiga Varian Baru Virus Corona Masuk Indonesia

Dia menambahkan,  PPI Jabar memberikan apresiasi kepada feedlot yang sudah mendatangkan sapi dari negara tujuan walau harga sudah sangat mahal. Dengan adanya sapi tersebut akan bisa mengerem laju depopulasi sapi nasional yang sdh punya kecenderungan sapi betina produktif dipotong.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x