Penilitian Terbaru, Orang Berdarah O dan B Lebih Tahan Covid-19

- 18 Oktober 2020, 10:06 WIB
ILUSTRASI cek darah.*
ILUSTRASI cek darah.* /pixabay

PURWAKARTA NEWS – Para peneliti terus melalukan penelitian soal virus corona atau Covid-19. Mengingat pandemi ini masih jadi momok menakutkan di hampir seluruh dunia.

Melansir data dari laman Worldometers, Sabtu 17 Oktober 2020, jumlah total kasus Covid-19 saat ini adalah sebanyak 39,5 juta kasus. Dari angka tersebut, telah terjadi 1,1 juta kasus kematian dan 29,6 juta pasien telah dinyatakan sembuh. Adapun jumlah kasus aktif saat ini adalah sebanyak 8,8 juta dengan 8,7 juta dalam kondisi ringan dan 71.319 dalam kondisi serius atau kritis.

Dua penelitian terbaru menemukan bahwa orang dengan golongan darah O atau B memiliki risiko lebih rendah terkena virus corona dan tidak mengalami sakit parah ketika mereka terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Cara Olahraga di Rumah, Mudah Tanpa Alat Bantu, Dicoba Yuk!

Baca Juga: Es Batu Bisa Kecilkan Pori-pori? Begini Faktanya!

Salah satu studi baru di antaranya secara khusus menemukan bahwa pasien Covid-19 dengan tipe darah O atau B menghabiskan lebih sedikit waktu di unit perawatan intensif daripada rekan mereka dengan Tipe A atau AB.

Mereka juga cenderung tidak membutuhkan ventilasi dan cenderung tidak mengalami gagal ginjal.

Dua studi baru yang diterbitkan di jurnal Blood Advances pada 14 Oktober lalu itu menguatkan penelitian sebelumnya mengenai darah tipe O, di mana orang dengan golongan darah O atau B tidak mengalami sakit parah ketika terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Umrah Kembali Dibuka untuk Luar Negeri 1 November 2020, Bagaimana Nasib Jamaah Indonesia?

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Dosa yang Menghantui Single Baru Rhoma Irama

Para peneliti di Universitas British Columbia, Kanada, mengamati 95 pasien Covid-19 yang sakit kritis di rumah sakit di Vancouver, antara Februari hingga April.

Mereka menemukan bahwa pasien dengan golongan darah O atau B rata-rata menghabiskan 4,5 hari lebih sedikit di unit perawatan intensif dibandingkan dengan mereka yang memiliki darah golongan A atau AB.

Kelompok dengan golongan darah A atau AB tinggal selama 13,5 hari di ICU. Namun, para peneliti tidak melihat adanya hubungan antara golongan darah dan lama pasien dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Jleb Banget, Ini Jawaban Dubes Agus Saat Disuruh Bertobat oleh FPI

Baca Juga: Menaker Kolaborasi Tingkatkan Kompetensi SDM dengan Muhammadiyah

Namun, mereka menemukan bahwa hanya 61 persen pasien dengan golongan darah O atau B yang membutuhkan ventilator, dibandingkan dengan 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB.

Sementara itu, pasien dengan tipe A atau AB juga lebih mungkin membutuhkan dialisis, prosedur yang membantu ginjal menyaring racun dari darah.

“Pasien dalam dua golongan darah ini mungkin memiliki peningkatan risiko disfungsi atau kegagalan organ akibat Covid-19 dibandingkan orang dengan golongan darah O atau B,” para penulis penelitian menyimpulkan.

Sebuah studi lain pada bulan Juni menemukan hubungan serupa: pasien di Italia dan Spanyol dengan golongan darah O memiliki risiko 50 persen lebih rendah dari infeksi virus corona yang parah dibandingkan dengan pasien dengan golongan darah lain.

Studi baru kedua itu menemukan bahwa orang dengan golongan darah O mungkin berisiko lebih rendah terkena virus korona dibandingkan orang dengan golongan darah lain.

Tim tersebut memeriksa hampir setengah juta orang di Belanda yang dites Covid-19 antara akhir Februari hingga akhir Juli. Dari sekitar 4.600 orang yang dites positif dan melaporkan golongan darah mereka, 38,4 persen memiliki darah tipe O.

Itu lebih rendah dari prevalensi tipe O pada populasi 2,2 juta orang Denmark, 41,7 persen, sehingga para peneliti menentukan bahwa orang dengan golongan darah O telah terhindar dari infeksi secara tidak proporsional.

"Golongan darah O secara signifikan dikaitkan dengan penurunan kerentanan," tulis para penulis dikutip dari Antara.

Secara umum, golongan darah Anda bergantung pada ada atau tidaknya protein yang disebut antigen A dan B di permukaan sel darah merah—sifat genetik yang diwarisi dari orangtua. Orang dengan darah O tidak memiliki antigen.***

 

Editor: Opie Febiwara

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x