PURWAKARTA NEWS - Ada sejumlah fakta menarik seputar hari tanpa bra atau 'No Bra Day' sedunia yang diperingati hari ini, 13 Oktober 2020.
Gerakan tanpa bra atau BH ini pertama kali muncul di Amerika Serikat (AS), dan diramaikan oleh sebuah situs asal Prancis, Boobstagram.
Seperti diberitakan oleh Berita DIY yang dilansir dari Awareness Day, kampanye tanpa bra ini untuk memberi kesadaran bagi perempuan akan bahayanya kanker payudara.
Baca Juga: Jokowi Tempati Posisi Pertama Tokoh Paling Dikagumi di Indonesia 2020, Kalahkan Ustad Abdul Somad
Baca Juga: Hadapi Demo Lanjutan UU Cipta Kerja, Anies Baswedan Sebut Akan Siapkan Pengamanan Ekstra
Perempuan harus mengenali gejala kanker payudara, dan mendorong perempuan untuk melakukan screening kanker payudara secara teratur.
Gerakan ini sempat menimbulkan kontroversi. Pasalnya, sebagian orang menganggap gerakan ini bisa dijadikan mengeksploitasi tubuh sebagai objek seksual.
Sebab, pada kampanye ini menampilkan banyak foto perempuan tanpa menggunakan bra dan diunggah ke media sosial.
Baca Juga: Indonesia Beli 30 Juta Vaksin Covid-19, Pemesanan Diurus 3 Menteri Sekaligus
Kemudian konten foto tersebut disalah gunakan oleh sebagian oknum yang tidak betanggung jawab untuk kepentingan mereka.
Meskipun demikian, melansir John Hopkins Medicine, mengenakan bra saat tidur tidak menyebabkan seseorang terkena kanker atau menghambat pertumbuhan payudara.
Namun tidur tanpa memakai bra memiliki sejumlah manfaat seperti melancarkan sirkulasi darah, mencegah iritasi kulit, dan mengurangi keringat yang mampu menimbulkan penyakit lain di sekitar payudara seperti gagal-gagal karena bakteri di keringat.*** (Iman Fakhrudin/Berita DIY)