KEREN! Pelajar Purwakarta Gunakan Kantong Ramah Lingkungan untuk Beras Kaheman

- 26 Oktober 2021, 19:42 WIB
Pelajar Purwakarta sedang membuat kantong ramah lingkungan (kanjut kundang) untuk wadah beras kaheman
Pelajar Purwakarta sedang membuat kantong ramah lingkungan (kanjut kundang) untuk wadah beras kaheman /Dinas Pendidikan Purwakarta

PURWAKARTA NEWS - Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, melarang para pelajar menggunakan kantong plastik untuk kemasan beras perelek (beas kaheman). Pasalnya, kantong plastik berpotensi menjadi sampah yang nantinya bisa mencemari lingkungan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, sekitar lima tahun yang lalu, para pelajar di Kabupaten Purwakarta, setiap hari Kamis membawa beras dari rumahnya. Beras itu, lalu dikumpulkan di sekolah. Setelah terkumpul, maka beras itu akan ditimbang, jumlahnya berapa. Lalu, dibagikan ke masyarakat tidak mampu di sekitaran sekolah.

"Kami, menamakan program ini dengan beas kaheman (beras cinta kasih)," ujarnya, Selasa 26 Oktober 2021.

Baca Juga: Perdebatan Panas Dedi Mulyadi dengan Ketua Baznas Purwakarta, Langkahi Aturan demi Kemanusiaan

Baca Juga: Polres Purwakarta Jangkau Vaksinasi hingga ke Pelosok Desa Lewat Si Covling

Baca Juga: Forum Generasi Muda Purwakarta: Demi Konten, Dedi Mulyadi Kesampingkan Sisi Kemanusian

Baca Juga: Ratusan Buruh Gelar Aksi di Depan Pemda Purwakarta, Tuntut Kenaikan Upah

Mulai Kamis lusa 28 Oktober 2021, para pelajar dilarang menggunakan lagi kantong plastik untuk kemasan beras kahemannya. Sebab, kantong plastik ini menjadi penyumbang pencemaran lingkungan.

Sebagai gantinya, para pelajar membuat kerajinan tangan yang berupa kantong dari bahan kain. Atau, lanjut Purwanto, bagi masyarakat sunda dinamakan kanjut kundang. 

Saat ini, para pelajar sudah membuat kantong kain tersebut. Dengan demikian, mulai pekan ini pemberian beras kaheman dari pelajar kepada masyarakat, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.

"Program beras kaheman ini, bersinergi juga dengan program tatanen di bale atikan yang salah satu penjabarannya adalah mencintai lingkungan dengan mengurangi sampah plastik," ujarnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Persib Bandung vs PSIS Semarang, Malam Ini Pukul 18.15 WIB

Baca Juga: Jika Tuntutan Naik Upah Tak Digubris, Buruh di Purwakarta Ancam Gelar Aksi dan Mogok Kerja Besar-besaran

Menurutnya, program beras kaheman ini sangatlah positif. Karena, sejak dini anak-anak sudah diajarkan untuk berbagi. Bagaimana dengan anak yang tidak mampu?

Mereka, tidak diwajibkan untuk membawa beras. Justru, mereka menjadi sasaran dari program pemberian beras ini.

"Jadi, selain warga sekitar sekolah yang tak mampu, pelajar dari keluarga pra sejahtera juga menjadi sasaran program ini," ujarnya.

Dengan program ini, lanjut Purwanto, diharapkan para pelajar turut berkontribusi dalam meringankan beban keluarga tak mampu. Serta, berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik yang sulit terurai. ***

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini