Sementara itu, Kasi Produksi dan Sumberdaya Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Didit Suyadi, mengatakan, bibit pala ini untuk pengembangan kawasan perkebunan pala. Bantuannya diperuntukkan bagi 50 hektare.
"Petani yang mendapat bantuan bibit pala ini, tergabung dalam 10 kelompok," ujar Didit.
Masing-masing kelompok mendapat bibit untuk perluasan lima hektare lahan. Adapun perkebunan itu, tersebar di Kecamatan Wanaysa, Kiarapedes, Bojong dan Darangdan.
Baca Juga: Generasi Milenial, Hindari 5 Kebiasaan Ini yang Bisa Menganggu Kesehatan
Baca Juga: Kemendikbud Bagi-bagi Kuota Internet Gratis Buat Pelajar dan Mahasiswa, Cek Link Daftarnya Disini
Sedangkan, petani yang sudah mengikuti bimbingan teknis mengenai budidaya pala, jumlahnya ada 80 orang. Kedepan, para petani ini diharapkan menjadi agen perubahan, untuk mendorong produktifitas pala.
Terkait dengan produksi, lanjut Didit, Purwakarta baru bisa menghasilkan 0,7 ton per hektare pala dalam kondisi kering. Sedangkan, harga pala kering, antara Rp 60-80 ribu per kilogram.
Untuk penambahan luasan lahan ini, produksinya baru akan terlihat pad lima sampai enam tahun kedepan. Lantaran, tahun ini bibitnya baru ditanam.
Selain menjadi bahan untuk bumbu dapur, pala di Purwakarta sudah diproduksi menjadi sejumlah olahan. Seperti, manisan biji pala muda, sirop pala dan minyak atsiri. ***