Danial Idrus: Belajar Kepada Ustad yang Sanad Keilmuannya Jelas, Bisa Cegah Radikalisme dan Terorisme

- 3 April 2021, 23:07 WIB
Ketua STIE Muttaqien Purwakarta, Dr Suherman Saleh menggelar diskusi mencegah pemahaman radikalisme dan terorisme yang menghadirkan  Wakil Katib Syuriyah PWNU, Sulawesi Tenggara (Sulteng), Ustad Danial Idrus Lc., M.Th.I .
Ketua STIE Muttaqien Purwakarta, Dr Suherman Saleh menggelar diskusi mencegah pemahaman radikalisme dan terorisme yang menghadirkan Wakil Katib Syuriyah PWNU, Sulawesi Tenggara (Sulteng), Ustad Danial Idrus Lc., M.Th.I . /Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS - Wakil Katib Syuriyah PWNU, Sulawesi Tenggara (Sulteng), Ustad Danial Idrus Lc., M.Th.I menyampaikan beberapa poin penting agar masyarakat Indonesia terhindar dari pemahaman radikalisme dan terorisme.

Pertama, yaitu untuk kaum milenial atau anak muda yang tengah aktif berorganisasi disarankan mengikuti organisasi yang mashur, yang berazaskan nilai pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD).

"Jika mahasiswa ikutlah organisasi yang jelas sanadnya. Seperti, PMII, HMI atau organisasi lainnya yang berlandaskan nilai pancasila," ungkap kandidat Doktor Ilmu Tafsir UIN Jakarta, saat mengisi diskusi di Kampus STIE Muttaqien Purwakarta, pada Sabtu, 3 April 2021.

Baca Juga: Berantas Paham Terorisme, DPR Minta Polri dan BNPT Libatkan Pemuka Agama

Pria jebolan Universitas Al Azhar Cairo Mesir ini melanjutkan, kedua, hendaknya bersabar pada persoalan pilihan politik. Jika tidak bersabar, menurutnya, berakibat fatal yaitu bisa melahirkan pemahaman radikalisme dan terorisme karena berbeda pandangan politik.

"Pilihan politik yang berbeda bisa mempengaruhi pola berpikir seseorang. Makanya bersabar dalam pilihan politik itu penting," jelasnya.

Baca Juga: Bangkitkan UMKM, Ridwan Kamil Ajak Kepala Daerah Sukseskan Gerakan Nasional BBI Pemerintah Pusat

Ketiga, hendaklah belajar kepada ustad yang memiliki sanad keilmuan yang jelas."Belajar kepada ustad yang jelas sanad keilmuan sangatlah penting agar terhindar dari pemahan radikal dan terorisme," ungkapnya.

Poin terakhir, keempat, ialah harus memahami secara utuh konsep jihad yang diajarkan agama Islam. Hal tersebut, kata dia, supaya seseorang tidak mudah untuk saling mengkafir-kafirkan.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah