KAHMI Bali Kutuk Serangan Bom di Makassar, Terorisme Bukan Ajaran Islam

- 30 Maret 2021, 16:47 WIB
Logo Kahmi
Logo Kahmi /Serang News/Pikiran-Rakyat

PURWAKARTA NEWS - Terorisme itu bukan ajaran Islam, karena itu jika ada yang menyebutkan seperti itu adalah tidak betul, karena Islam justru mengajarkan penghargaan pada nilai-nilai kemanusiaan.

Hal ini sebagaimana disampaikan Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Bali Umar Ibnu Alkattab menanggapi serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.20 WITA, atau sesaat setelah ibadah Misa Minggu Palma, dilansir dari Antara, Selasa 30 Maret 2021.

"Untuk itu, pemerintah harus menangkal radikalisme secara komprehensif melalui penegakan hukum yang adil, akses ekonomi yang merata, dan literasi keagamaan yang rasional," ujar Umar.

Baca Juga: Penyebab Kebakaran Kilang Balongan Diduga Pipa Bocor

Atas nama KAHMI Bali, Umar menyampaikan rasa empati kepada para korban dan mengutuk tindakan yang tak berakhlak tersebut.

Untuk itu, pemerintah harus melakukan kebijakan yang komprehensif untuk menangkal radikalisme melalui aspek hukum, ekonomi, dan pendidikan/literasi.

"Penegakan hukum harus ditegakkan dengan adil, jadi hukum harus tajam ke bawah, juga tajam ke atas. Selain itu, akses ekonomi juga harus merata, sehingga menciptakan suasana politik yang kondusif," kata alumnus HMI Cabang Bulaksumur, Yogyakarta itu.

Baca Juga: Menteri Kesehatan: 10 Juta Orang Indonesia Sudah Divaksinasi COVID-19

Menurut Umar yang juga Kepala Perwakilan Ombudsman Bali itu, KAHMI Bali sendiri akan berusaha menjadi minoritas kreatif di Bali dengan tetap membangun solidaritas kebangsaan sebagai karakter khas kader HMI dan KAHMI yang inklusif dalam berinteraksi dengan sesama anak bangsa.

Halaman:

Editor: Fajar Maritim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini