PURWAKARTA NEWS - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta, mengintensifkan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan ini, dilakukan di sejumlah titik yang diduga menjadi simpul penyebaran.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengatakan, pihaknya tak pernah berdiam diri untuk melakukan serangkaian upaya penanggulangan wabah Covid-19. Apalagi, pascalibur lebaran ini kasus penyakit ini mengalami lonjakan yang cukup tajam.
"Kami terus sosialisasikan, kepada masyarakat terkait penerapan kebiasaan baru. Selain itu, petugas juga terus menggalakan penyemprotan disinfektan ke lokasi-lokasi yang dianggap bisa menjadi simpul penyebaran virus tersebut," ujar Anne, Rabu 16 Juni 2021.
Baca Juga: Panitia Pilkades Serentak di Purwakarta yang akan Divaksinasi Covid-19 Diutamakan 50 Tahun ke Atas
Baca Juga: Puteri Komarudin Soroti Kinerja Penyaluran Kredit dan Literasi Keuangan
Penyemprotan disinfektan ini, sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir. Seperti, ke sejumlah simpul keramaian. Termasuk, ke seluruh kantor pemerintahan.
Menurutnya, penyemprotan disinfektan secara massif ini sengaja dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Apalagi, sepekan kemarin terjadi lonjakan kasus Covid-19. Peningkatan kasus ini, merupakan yang tertinggi sejak lima bulan terakhir.
Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Suntik Sejuta Vaksin COvid-19 dalam Sehari
Jadi, lanjutnya, petugas siaga untuk muter ke sejumlah lokasi yang dianggap rawan penyebaran virus. Termasuk, penyemprotan ke sejumlah jalur protokol, lokasi wisata, pusat perniagaan, hingga kawasan perkantoran.
Anne tak menampik, pascalibur lebaran kemarin kenaikan kasus terpapar covid-19 cukup signifikan. Dengan adanya lonjakan kasus ini, pihaknya terpaksa berlakukan aturan untuk pembatasan aktivitas warga.
Termasuk, pembatasan jam operasional cafe-cafe, rumah makan, restoran. Bahkan destinasi wisata sudah ditutup sampai 20 Juni mendatang.
Baca Juga: Dinas PUPR Purwakarta Perbaiki Daerah Irigasi Guna Menopang Ketahanan Pangan Nasional
Baca Juga: KPK Didorong Hadiri Panggilan Komnas HAM
Selain membatasi operasional café dan resto, pihaknya pun sebenarnya sudah tidak mengeluarkan lagi rekomendasi untuk kegiatan respesi pernikahan atau hajatan sejak Selasa 8 Juni lalu.
Sampai Selasa 15 Juni 2021 kemarin, masih terjadi peningkatan kasus yang terkonfirmasi positif. Hari Senin, yang positifnya masih di angka 684 orang.
Hari berikutnya, menjadi 755 orang. Jadi ada kenaikan 71 orang. Tapi, puncaknya di hari Minggu yang mencapai 148 orang. ***