Ini Penyebab Angka Positif Aktif Covid-19 di Jawa Barat Masih Tinggi

- 6 November 2020, 17:28 WIB
ILUSTRASI virus corona (Covid-19).*
ILUSTRASI virus corona (Covid-19).* /pixabay

PURWAKARTA NEWS – Kasus aktif virus corona (Covid-19) di Jawa Barat sampai saat ini masih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.

Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, tingginya mobilitas maupun aktivitas masyarakat di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) menjadi salah satu penyebab naiknya angka kasus positif aktif Covid-19 di Jawa Barat. Mengingat Bodebek merupakan evisentrum penyebaran pandemi yang juga berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta.

“Kita tahu semua bahwa evisentrum Covid-19 di Jawa Barat adalah Bodebek. Bodebek itu tidak terlepas dari DKI Jakarta, mobilitas orang, orang DKI maupun Bodebek pergi ke DKI, pulang ke Bodebek. Nah disini masih tetep ada 70 persen kasus aktif itu berada di sana dengan pergerakan orang yang relatif lebih banyak dan banyak,” ujarnya di Gedung Sate kota Bandung, Jumat 6 November 2020.

Baca Juga: Breaking News, Joe Biden Unggul di Georgia, Bersiap Jadi Presiden

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini, 7-9 November 2020: Ada Bigmatch Everton vs MU, Man City vs Liverpool

Dari data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) , kasus positif aktif Covid-19 di Jawa Barat hingga Kamis 5 November 2020 malam, bertambah 627 kasus tercatat 10.062 kasusbertambah sekitar 627 kasus.

Daud Achmad juga mengatakan, selain tingginya mobilitas masyarakat di wilayah Bodebek, pemerintah provinsi Jawa Barat saat ini tengah melakukan pengecekan data pasien sembuh yang menjalani isolasi mandiri tercatat dengan baik atau tidak. Sedangkan pasien yang sembuh di rumah sakit, tegas Daud, otomatis sudah tercatat dengan baik.

“Satgas sedang berupaya mengsinkronkan data. Jadi data-data kesembuhan, angka ini masih terus kita cek ke kabupaten/kota. Yang sembuh dari rumah sakit atau pusat isolasi itu pasti tercatat. Ini kita masih konsolidasi apakah yang isolasi mandiri sudah tercatat atau belum, sembuhnya. Seandainya yang isolasi mandiri ini luput dari pencatatan, luput dari pelaporan, tentunya angka yang aktif ini pasti maasih tinggi,” ujarnya seperti dikutip dari RRI.

Baca Juga: Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga Level III, Polisi Bantu Ungsikan Ratusan Warga dari 3 Desa

Baca Juga: NIK Pelaku UMKM Tak Tercantum di efrom.bri.co.id/bpum Masih Bisa Dapat BPUM, Ini Syaratnya

Halaman:

Editor: Opie Febiwara

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x