PURWAKARTA NEWS - Hallo sobat budaya! Apakah kalian sudah pernah mendengar kata Celempung? Ya itu adalah salah satu alat musik khas Jawa Barat.
Kali ini kita akan mengenal alat musik Celempung yang mungkin masih terasa asing di telinga kalian.
Lanta apa itu Celempung? Dan bagaimana dalam penggunaannya? Simak artikel ini sampai akhir ya!
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Karinding, Alat Musik Tradisional Sunda
Baca Juga: Ngaji Budaya: Seni Tradisi Domyak Purwakarta yang Dilupakan
Celempung merupakan alat musik tradisional yang berasal atau khas Jawa Barat. Instrumen ini terbuat dari bambu dengan panjang 50-70 cm. Alat musik ini mempunyai kualitas yang sangat bagus karena di buat secara manual.
Dalam penggunaanya, biasanya alat musik ini dikolaborasikan dengan alat musik tradisional lain seperti Karinding, Kecapi, hingga Angklung.
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Kampung Adat Cieundeu
Celempung sendiri lebih mengutamakan gelombang resonansi yang ada di dalam ruas batang bambu tersebut.
Nah, lalu bagaimana cara untuk memainkannya? Cara memainkan alat musik Tatar Sunda celempung ini yaitu dengan cara dipukul menggunakan alat bantu pukul yang biasanya terbuat dari kayu.
Kalian harus tahu juga sejarah alat musik Celempung ini. Walaupun sampai saat ini belum diketahui, kapan dan dimana awal mula musik Celempung ini ditemukan. Yang pasti celempung ini sudah sangat lama digunakan oleh orang-orang terdahulu, bahkan sampai saat ini penggunaanya di beberapa daerah di Jawa barat masih dikategorikan statusnya aktif.
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Kesenian Sintren Asal Cirebon Jawa Barat
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Seni Tari Tradisional Jaipong
Terlebih lagi di acara-acara kesenian sunda, pasti celempung, karinding, kecapi hingga angklung akan hadir memeriahkan acara tersebut.
Kalian bisa menemui alat musik khas Sunda ini dibeberapa daerah di Jawa Barat, seperti Sumedang, Cianjur, Garut, Purwakarta, Sukabumi dan Tasikmalaya.
Dahulu kala Celempung biasanya dimainkan masyarakat Sunda pada saat beristirahat setelah melakukan aktivitas dan melepas lelah setelah kerja keras di sawah, ladang atau kebun. Biasanya mereka memainkannya di saung rangon atau gubuk bambu.
Baca Juga: Ngaji Budaya: Inilah Unsur-unsur Kebudayaan
Sedangkan pertunjukan musik Celempungan biasa disajikan pada acara-acara pernikahan, khitanan atau pesta kenegaraan, upacara tradisional atau upacara-upacara lainnya.
Perlu kalian ketahui juga, alat musik Celempung ini juga terdapat beberapa jenis. Seperti Celempung renteng yang beberapa alat musik celempung yang digabungkan menjadi satu bagian sehingga bisa menghasilkan bunyi yang lebih indah dari sebelumnya.
Selain itu ada Celempung Indung yang biasanya dimainkan dengan cara dipukul dengan alat pukul satu dipegang oleh tangan kanan, dan tangan kiri sebagai pengatur resonansi dari suara gong celempung itu sendiri.
Baca Juga: Mengenal Upacara Adat Nyangku, Tradisi di Panjalu Ciamis
Baca Juga: Mengenal Tradisi Lisan atau Pribahasa di Masyarakat Sunda
Namun seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, penggunaan alat musik celempung kian menurun dari tahun ke tahun.
Sangat disayangkan memang, sebagai penerus bangsa kita seharusnya menjunjung tinggi budaya tradisional yang kita miliki.
Baca Juga: Mengenal Seni Tradisional : Seni Tarawangsa Sumedang
Maka dari itu seharusnya para generasi muda yang harus berperan dalam menjaga warisan para leluhur bangsa.***