Salah satu rangkaian ritual yang terdapat dalam prosesi upacara adat nyangku adalah upacara helaran, upacara helaran merupakan arak-arakan untuk membawa pusaka dari Bumi Alit sampai ke Situ Lengkong sebelum dilakukan proses pembasuhan pusaka.
Upacara helaran atau arak-arakan yang dimaksudkan sebagai tradisi untuk menghantarkan benda-benda pusaka dari Pasucian Bumi Alit menuju ke tengah Situ Lengkong yang disebut dengan Nusa Gede atau Nusa Larang.
Upacara ini merupakan bentuk dari rasa antusiasme terhadap prosesi pelaksanaan upacara adat Nyangku dan tidak heran jika banyak masyarakat yang ikut dalam memeriahkan upacara helaran tersebut.
Baca Juga: 6 Tempat Wisata Baru di Kota Subang yang Lagi Hits, Nomor 3 Serasa Cappadocia
Baca Juga: Inilah 10 Tempat Wisata Terbaru di Ciamis
Nyangku sendiri disebut sebagai lebaran kedua masyarakat Panjalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Raden Agus yang merupakan salah satu keturunan dari Prabu Borosngora.
Prosesi upacara helaran dimulai dengan mengeluarkan benda-benda pusaka peninggalan Prabu Borosngora dari Museum penyimpanan benda pusaka “Pasucian Bumi Alit”.
Setelah dikeluarkan, benda-benda pusaka tersebut dibungkus dengan kain sarung dan dibawa seperti menggendong bayi oleh para keturunan Prabu Borosngora. Kemudian, benda-benda pusaka tersebut diarak oleh para keturunan Raja Panjalu dan warga terpilih.
Baca Juga: Flora Wisata DCastello, Destinasi Tempat Wisata Baru di Ciater
Baca Juga: Mau Berkemah? Cek Rekomendasi 5 Tempat Berkemah di Jawa Barat