Cegah Dampak Terburuk Covid-19 Harus Hindari Merokok, Siapkah?

- 10 November 2020, 07:52 WIB
ILUSTRASI menolak rokok.*
ILUSTRASI menolak rokok.* /pixabay

PURWAKARTA NEWS - Spesialis Jantung dr. Vito Anggarino Damay menuturkan, salah satu gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19 dan penyakit tidak menular adalah merokok.

Menurutnya, Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang paru-paru, sementara merokok dapat merusak fungsi paru-paru dan menurunkan kekebalan tubuh.

"Yang paling kasihan perokok pasif, karena mereka ini adalah bukan penikmat rokok tapi terkena imbas dari asapnya yang terhirup secara tidak langsung. Walaupun memang yang paling berat adalah perokok itu sendiri, karena pada asapnya itu ada sel-sel radang yang menyebabkan kemampuan pertahanan tubuh kita berkurang. Sehingga saat terinfeksi virus dan penyakit-penyakit lain, lebih gampang terserang," ujarnya seperti dikutip dari RRI.

Baca Juga: Bikin Baper, Cuitan Fiersa Besari Peringati Hari Pahlawan: Untukmu yang Berjuang Meski Tak Dianggap

Baca Juga: Gara-gara Pandemi Covid-19, Cristiano Ronaldo Bakal Dilego Juventus

Kata Vito, penyakit tidak menular seperti jantung, memang tidak perlu vaksin khusus untuk melawannya. Penyakit ini bisa dicegah dengan menjaga pola hidup yang sehat. Dengan begitu, risiko terkena penyakit jantung koroner atau serangan jantung bisa dihindari hinga 80 persen.

"Kuncinya kita harus tetap bergerak, karena saat kita bergerak imunitas bisa meningkat," ujarnya.

Sementara, Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, selain Covid-19, risiko penyakit tidak menular seperti jantung, kanker, diabetes, masih dihadapi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Ini 5 Cara Hidup Bahagia, Tenang, dan Damai

Baca Juga: Pelaku Usaha Wajib Penuhi Syarat Ini Agar Lolos Jadi Penerima BPUM atau BLT UMKM Rp2,4 Juta

Halaman:

Editor: Opie Febiwara

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah