Ketum Golkar Airlangga Hartarto Temui Sepuh Demokrat, Ini yang Dibahas

- 30 April 2023, 12:31 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto Temui Sepuh Demokrat, Ini yang Dibahas
Ketum Golkar Airlangga Hartarto Temui Sepuh Demokrat, Ini yang Dibahas /Golkar/

PURWAKARTA NEWS - Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto bertemu Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Cikeas, Bogor, Sabtu 29 April 2023.

Pertemuan antar petinggi Parpol ini dengan tujuan melakukan kolaborasi untuk menyelamatkan Indonesia dari middle income trap atau jebakan kelas menengah.

Airlangga Hartarto mengatakan, yang mereka bahas bukanlah kekuasaan.

Baca Juga: Zainudin Amali Jadi Saksi Kemenangan Timnas Indonesia U-22 Saat Lawan Filipina di SEA Games 2023

Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 Menangkan Laga Perdana Lawan Filipina di SEA Games 2023

“Tahun depan, kita persimpangan jalannya bukan di ideologi, bukan masalah kekuasaan, tetapi di negara kita, mampu nggak kita menjadi negara yang lepas dari middle income trap, menjadi negara yang maju,” tutur Airlangga dikutip dari laman resmi Partai Golkar, Sabtu 29 April 2023.

Menurut Airlangga persimpangan jalan dalam menghadapi jebakan kelas menengah hanya bisa dihadapi Indonesia jika seluruh partai bisa bersama-sama bekerja. “Crossroad ini harus kita lalui hanya oleh kerja kita bersama. Tidak bisa hanya satu partai kerja. Atau partai yang menang pemilu kerja sendirian, itu tidak bisa,” tegas Airlangga.

Baca Juga: Gus Yaqut Cholil Qoumas: Momentum Harlah Ke-89 Ini, Saya Mengajak Kader Ansor Tidak Lelah Mencintai Indonesia

Baca Juga: Breaking News, Kecelakaan di Jalur Tol Sadang Purwakarta, Sebuah Mobil Ringsek

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, Partai Golkar menawarkan pada partai politik lain agar bisa kerja sama menghadapi middle income trap untuk kemajuan Indonesia. Ia menegaskan, silaturahmi dengan Presiden RI ke-6 ini juga menjadi bukti bahwa meskipun posisi Golkar dan Demokrat berbeda dalam berkoalisi, namun, tujuan keduanya sama, yakni untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Saat ini, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara, Partai Demokrat bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem menyepakati Koalisi Perubahan.

“Mari bersama-sama, posisi tidak harus bareng, tidak harus dalam posisi sama, tapi yang paling sulit adalah dalam posisi yang berbeda kita bertujuan yang sama, untuk kemajuan dan kesejahteraan,” tutur Airlangga.

Baca Juga: Ternyata Ketupat Lebaran Itu Warisan Wali Songo dan Media Penyebaran Islam di Indonesia

Ketum Golkar menegaskan, kesatuan politik pasca-pemilu sangat penting.

Menurutnya, kesatuan pasca-pemilu tidak terjadi kalau tidak dirintis dari sebelum pemilu digelar pada 2024.

"Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama-sama,” tegas Airlangga.

Airlangga mengaku bersama Demokrat telah bersepakat bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 harus dilaksanakan dengan kebahagiaan.

Baik Golkar dan Demokrat sepakat pemilu tidak boleh menjadi pemecah belah masyarakat dan bangsa Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki sejarah kelam akibat konflik ideologi yang merenggut banyak nyawa.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku, kehadiran Airlangga bersama jajaran elite Partai Golkar menjadi bagian penting dalam komunikasi yang produktif untuk menemukan solusi dari persoalan bangsa.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2023 atau Idul Fitri 1444 Hijriyah, Gratis!

AHY juga sependapat dengan Airlangga agar pemilu jangan sampai memunculkan pembelahan atau benturan keras antar-anak bangsa sendiri.

“Kami akan menentang keras, apakah radikal kanan-atau radikal kiri, apapun yang hanya ingin menghancurkan persatuan di negara kita,” ujar AHY.

Ketum Demokrat menegaskan, dalam politik, sampai saat ini segala kemungkinan bisa terjadi. Baik Demokrat yang bergabung dengan Golkar, atau Golkar bergabung dengan Demokrat.

“Dalam politik seperti juga sebetulnya dalam kehidupan, segala sesuatunya punya kemungkinan. Namun demikian, semangat yang kami jalin tadi adalah, sama-sama menghormati posisi dan sikap politik per hari ini,” tegas AHY.***

Editor: Solahudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini