Setelah Bom Makassar 31 Terduga Teroris Berhasil Ditangkap

- 14 April 2021, 18:57 WIB
Ilustrasi densus 88 Anti Teror Polri
Ilustrasi densus 88 Anti Teror Polri /dok.foto/Divisi Humas Polri

PURWAKARTA NEWS - Sedikitnya 31 orang terduga teroris telah ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri pasca bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Humas Polri, Jakarta, Rabu 14 April 2021.

"Sehingga update sampai saat ini pascabom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Densus 88 berhasil menangkap 31 tersangka terduga teroris di wilayah Makassar dan sekitarnya," ujarnya dilansir dari Antara.

Baca Juga: Catat! Ini Tanggal Diberlakukannya Penyekatan Mudik oleh Kepolisian

Ramadhan menyebutkan, penangkapan 31 terduga teroris masuk dalam kelompok kajian Villa Mutiara yang berafiliasi dengan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).

Sebelumnya, Selasa 13 April 2021 Tim Densus 88 Anti Teror Polri menangkap 7 orang terduga teroris di wilayah Makassar.

Ketujuh terduga tersebut, berinisial J, D, NS, S alias AL, W, S dan MY.

"MY ini ditangkap Selasa sore pukul 15.15, sehingga penangkapan hari itu yang awalnya dilaporkan 6 orang, bertambah menjadi 7 orang terduga," kata Ramadhan.

Baca Juga: Begini Pengaruh Vaksinasi COVID-19 saat Puasa Ramadhan

Ramadhan mengatakan MY dan para terduga teroris kelompok Villa Mutiara Makassar ini adalah orang-orang yang ikut merencanakan aksi teror dan ikut dalam kelompok JAD.

Dua anggota kelompok Villa Mutiara yakni L dan YSF alias D merupakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

"Jadi mereka 31 orang ini satu kelompok, artinya kelompok Villa Mutiara dan kelompok JAD," kata Ramadhan.

Kelompok Villa Mutiara tersebut memiliki grup obrolan "whatsapp" dengan nama Batalyon Iman.

Baca Juga: Belasan Pegawai Pemkab Purwakarta Dilatih Kepramusajian Hotel Berbintang

Grup 'whatsapp' tersebut digunakan oleh anggota kelompok Villa Mutiara untuk berkomunikasi dan mempraktekkan cara-cara melakukan teror.

Komunikasi dalam grup whatsapp tersebut mereka membicarakan tentang rencana-rencana "amaliyah" selanjutnya, dan juga membicarakan, mempraktekkan bagaimana membuat atau merakit bahan peledak.***

Editor: Fajar Maritim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini