Kosgoro 1957: Selama Ini FPI Bikin Resah dan Kacau, Sudah Tepat Dibubarin

- 31 Desember 2020, 21:15 WIB
Petugas gabungan dari TNI dan Polri mencopot atribut FPI di Jalan Petamburan.
Petugas gabungan dari TNI dan Polri mencopot atribut FPI di Jalan Petamburan. /ANTARA/Livia Kristianti

PURWAKARTA NEWS - Langkah pemerintah membubarkan FPI dengan melarang semua aktivitas dan atribut dinilai Kosgoro 1957 sudah tepat.

Menurut Wakil Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Akbarshas Fikarno selama ini FPI sering bikin resah dan bikin kekacauan di masyarakat.

"Jadi melihat tindakan FPI selama ini bagaimana mereka juga menyebabkan keresahan, membuat kekacauan. Tindakan pemerintah dengan satu tidak memperpanjang izin mereka, dan juga menyatakan mereka organisasi terlarang sudah merupakan keputusan yang tepat," kata Wakil Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Akbarshas Fikarno dilansir Purwakarta News dari Antara, Kamis 31 Desember 2020.

Baca Juga: SOKSI Minta Negara Rangkul Warga Mantan FPI ke Jalan yang Benar, Supaya Jadi Orang Bermanfaat

Menurut Dave FPI sudah ditunggangi kepentingan asing. Dave mengungkit kehadiran intelijen Jerman di Markas FPI.

"Dikarenakan ini juga memang sudah menjadi polemik di masyarakat dan sudah terlihat juga bahwa mereka ini ditunggangi oleh kepentingan asing. Kita bisa melihat hadirnya intelijen Jerman itu," ujar Dave.

Oleh karena itu Devi berpendapat tidak ada niat murni dari organisasi terlarang tersebut untuk memperjuangkan agama, negara, dan Pancasila.

Baca Juga: Polisi Garap Gisel sebagai Tersangka Kasus Pornografi Tahun Depan

"Ada motif-motif tersendiri yang ditunggangi oleh pihak luar. Ini justru sangat membahayakan bagi NKRI," tutur Ketua DPP Golkar itu.

Davi meminta aparat menindak tegas bila FPI masih beraktivitas seusai dilarang, karena itu berarti melawan hukum.

"Harus ditindak, karena sudah ada landasan hukum pemerintah untuk melakukan tindakan. Pemerintah harus tegas, ini menunjukkan pemerintah mengerti situasi, mengerti kebutuhan bangsa dan ini juga untuk pemulihan ekonomi yang pada dasarnya dibutuhkan satu situasi yang lebih kondusif," ujar Dave.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x