Dugaan Pungli di Rutan KPK Senilai Rp 4 Miliar Akan Diusut

20 Juni 2023, 23:05 WIB
KPK usut dugaan pungli yang terjadi di rutan KPK. /Dok. Pikiran Rakyat/PRMN

PURWAKARTA NEWS - Adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) senilai Rp 4 miliar segera diusut oleh pihak KPK.

KPK mengusut adanya dugaan pungli di lingkungan Rutan tersebut. Salah satunya mendalami peran kepala rutan (Karutan) yang menjabat saat dugaan pungli terjadi.

Baca Juga: KPK Ungkap Ada Tiga Klaster Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian

Baca Juga: Kejagung Periksa Satu Orang Saksi Kaitan Tersangka Kasus TPPU BTS 4G

"Iya Karutan nanti kita kan sedang pelajari. Karutan yang mana nih, waktu yang mana sampai mana," ungkap Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur, dikutip dari PMJ, Selasa 20 Juni 2023.

Dirinya mengatakan pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan pungli di Rutan KPK tersebut. Sementara ini, pihaknya menduga dugaan pungli tersebut terjadi pada rentang waktu Desember 2021 hingga Maret 2022.

Baca Juga: Soal TPPO, Polri Ungkap Sebanyak 494 Tersangka dan 1.553 Korban

Baca Juga: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Penuhi Panggilan KPK

"Jadi kita juga tidak ingin menjustifikasi seseorang tanpa ada bukti-bukti. Jadi kejadian ini yang harus bertanggung jawab adalah pada periode mana, siapa yang harus bertanggung jawab," jelas Asep.

Untuk diketahui, sebelumnya, Anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Albertina Ho menyebut adanya dugaan pungutan liar (pungli) terhadap tahanan di Rutan KPK yang mencapai Rp4 miliar.

Baca Juga: Polisi Diminta Segera Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi di PMI Purwakarta Senilai Rp 1,8 Miliar

Baca Juga: Polisi Segera Panggil Pemilik Tambang Pasir Ilegal di Kecamatan Pasawahan Purwakarta

"Tanpa pengaduan, jadi kami di sini ingin menyampaikan Dewan Pengawas sungguh-sungguh mau menertibkan KPK ini dan tidak, siapa saja, kami tidak pandang," tegas Albertina Ho.

"Desember 2021 sampai dengan bulan Maret 2022 itu sejumlah Rp4 miliar, jumlah sementara," tambah dia.***

Editor: Aik Hakiki

Tags

Terkini

Terpopuler