DPPKB Purwakarta Sarankan Pasutri Beranak 12 asal Maniis Segera di KB

- 10 Maret 2022, 12:07 WIB
DPPKB Kabupaten Purwakarta saat berkunjung ke kediaman Keluarga yang memiliki 12 orang anak.
DPPKB Kabupaten Purwakarta saat berkunjung ke kediaman Keluarga yang memiliki 12 orang anak. /Tim Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta mendatangi pasangan suami istri yang diketahui memiliki anak hingga 12 orang.

Pasangan pasutri tersebut yakni Dasep (49) dan Uju (40) yang beralamat di Kampung Mariuk RT 11 RW 03, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, Yayat Hidayat, melalui Kabid KB, Idi Junaedi mengatakan, dalam kunjungannya itu, pihkanya memberikan edukasi tentang program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan mengajak keluarga tersebut untuk ikut ber-KB.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo akan Lantik Kepala Otorita IKN Sore Ini Kamis 10 Maret

Baca Juga: Stok Kedelai Melimpah, Tapi Ada Kenaikan Harga Impor yang Berdampak pada Kenaikan Harga Tahu Tempe

"Iya bersama pak Kadis, kami mengedukasi keluarga Pak Dasep dan Ibu Uju yang memiliki anak 12 orang itu. Alhmdulilah, Ibu Uju bersedia untuk ikut ber-KB kembali. Ibu Uju dipasang implant, dan anaknya yang sudah nikah bersedia menggunakan IUD," ungkap Idi. Kamis, 10 Maret 2022.

Idi menjelaskan, bahwa program Keluarga Berencana (KB) tidak memaksa pasangan suami-istri (pasutri) hanya memiliki dua anak saja. Namun dengan mengikuti program KB, pasutri dapat mengendalikan kehamilan sesuai yang di rencanakan.

Terkait dengan hal itu, Idi berharap masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang benar tentang program KB tersebut.

Baca Juga: Nelson Sarira Korban Selamat Penyerangan KBB Papua Mengaku Masih Alami Trauma

"Program KB kini telah direvitalisasi dengan tagline, kalau terencana semua akan lebih mudah. Karena prinsip dari program ini adalah keluarga yang terencana. Mulai dari perencanaan pernikahan hingga kelahiran anak dan jumlah anak. Kalau terencana, semuanya akan lebih mudah," ujarnya.

Selain itu, Idi menambahkan, bahwa dengan mengikuti program KB dapat meningkatkan kualitas keluarga dan tentunya dapat disesuaikan dengan kondisi keluarga itu sendiri.

"Jadi tak ada paksaan atau dibatasi hanya dua anak. Jumlah anak ideal dalam keluarga disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan, kesehatan reproduksi dan dukungan ekonomi," ucapnya.

Baca Juga: Balas Dendam Terbayarkan, Beckham Putra Akui Senang Kalahkan Arema FC

Dirinya sangat mengharapkan peran tokoh agama, tokoh adat memberi pemahaman kepada masyarakat terkait dengan program kependudukan dan pembangunan keluarga.

Sementara dikatakan Uju, sebelumnya dirinya pernah mengikuti program KB. Pasutri tersebut sejatinya tidak menginginkan banyak anak, namun uju merasa tidak cocok mengikuti program KB.

Selain kondisi tubuh Juju yang sering sakit saat mengikuti program KB. Ternyata, Juju juga tetap hamil dan mempunyai anak, sehingga terpaksa menghentikan program KB.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ketersediaan Bahan Pokok di Jabar Dipastikan Aman

"Saya pernah ikut KB tapi gak cocok dan sering sakit, jadi dihentikan aja," singkat Uju.***

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah