Pendistribusian beras kaheman ini, tak lagi menggunakan kantong plastik. Karena, siswa membawa beras dari rumahnya dengan kanjut kundang. Lalu, setelah terkumpul di sekolah, beras itu dibagikan dengan memakai bakul (boboko).
"Dengan cara ini, maka pelajar di Purwakarta turut berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik," ujar Purwanto.
Terkait dengan pendistribusian beras, lanjutnya, para pelajar ini terus didampingi oleh para guru. Adapun penerimanya, selain warga tidak mampu di sekitaran sekolah, para pelajar yang tak mampu juga kebagian.
Program beras kaheman ini, merupakan bentuk pembelajaran aplikatif yang mampu menumbuhkan nilai-nilai gotong royong. Serta, rasa empati dan saling berbagi. Internalisasi nilai ini merupakan ikhtiar kongkrit yang terintegrasi dengan pembelajaran di tiap satuan pendidikan di Kabupaten Purwakarta.***