Dampak PPKM Level 4, Ratusan Angkot di Purwakarta Berhenti Beroperasi

- 3 Agustus 2021, 15:21 WIB
Kadishub Purwakarta Iwan Soeroso saat menyerahkan bantuan beras kepada sopir angkot
Kadishub Purwakarta Iwan Soeroso saat menyerahkan bantuan beras kepada sopir angkot /Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Purwakarta

PURWAKARTA NEWS - Kabupaten Purwakarta, memerpanjang kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, sesuai arahan dari pemerintah pusat. Dampaknya, saat ini ratusan unit angkutan kota dan pedesaan di wilayah ini berhenti beroperasi.

Sekretaris Organiasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Purwakarta, Junaedi Tajudin, mengatakan, PPKM ini jelas sangat terasa dampaknya bagi para sopir angkot. Mengingat, sejumlah ruas jalan ditutup. Serta, jumlah penumpang mereka juga terus berkurang.

"Rata-rata per jalur ada 20-30 persen (armada) yang tak beroperasi. Kondisi ini, mengakibatkan seretnya pendapatan mereka," ujarnya, Selasa 3 Agutus 2021.

Menurutnya, jumlah penumpang mengalami penurunan sejak PPKM. Adapun, jumlah armada angkutan kota di Purwakarta mencapai sekitar seribu unit. Mereka terbagi dalam delapan jalur perkotaan dan 6 samlai 7 jalur pedesaan di sekitar pusat kota Purwakarta.

Baca Juga: 6.272 Pelamar Lulus Seleksi Administrasi CPNS, Berikut Rincian Kebutuhan PNS Kemendagri 2021

Baca Juga: Hasil Seleksi Administrasi CPNS dan PPPK 2021 Belum Muncul, BKN: Semangat Bersabar

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Distribusikan 1 Ton Beras untuk Bantuan Sopir Angkot yang Terdampak Covid-19

Dampak PPKM lebih ke (penurunan) penghasilan. Dari biasanya sopir menyetor Rp70 ribu, sekarang hanya Rp40 ribu per hari. Sopirnya maksimal paling dapat keuntungan Rp30 ribu itu.

Akan tetapi, dengan adanya penutupan jalan utama, pemerintah telah menyalurkan bantuan bagi sopir. Selain itu, penutupan jalanan utama di wilayah perkotaan juga diakui semakin menyulitkan para sopir angkot.

Halaman:

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah