Dinilai Tak Beri Kontribusi ke Lingkungan, PT. Artha Mulia Beton Purwakarta Didemo Warga

4 September 2023, 14:31 WIB
Warga Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta menggelar aksi demo di gerbang PT. AMB. /Ist

PURWAKARTA NEWS - Diduga tidak memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar, PT. Artha Mulia Beton (AMB) yang terletak di Jalan Raya Sadang Subang, Kampung Cikuda, Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta digeruduk puluhan warga, pada Senin 4 September 2023.

Massa yang berjumlah sekitar 50 orang yang didominasi oleh para ibu-ibu itu menggelar aksi demo di tepat di depan gerbang masuk PT. AMB.

Diketahui, puluhan massa aksi ini merupakan warga lingkungan RW 06 Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu. Menggunakan satu unit mobil komando, massa terdengar berteriak menagih janji soal kompensasi dari perusahaan yang tak kunjung direalisasi.

Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari Daftarkan 300 Warga Mekargalih Purwakarta Ikut Program BP Jamsostek

Baca Juga: 7 Cara Membedakan Ciri Rambut Rontok Normal dan Abnormal

Nurhasan salah satu perwakilan warga setempat mengatakan bahwa sejak awal berdirinya perusahaan ini di tahun 2022 memang sudah membingungkan masyarakat sekitar.

Warga menduga berdirinya perusahaan ini di awal tahun 2022 itu hanya untuk mengamankan aset saja. Kemudian seiring berjalannya waktu, mereka memasang paving bahwa ingin membuat stok file.

"Dan kemudian ada informasi bahwa lokasi ini akan dibuat perusahaan, jadi ini mana yang benar. Kemudian disaat kami menanyakan soal perizinan, sampai saat ini kita tidak pernah mendapatkan jawaban yang kelasa dari pihak perusahaan," ucap Nurhasan.

Nurhasan juga mengatakan bahwa warga setempat tak pernah menghalangi atau menghambat adanya investasi ke desanya. Hanya saja kali ini, warga meminta kejelasan soal kompensasi yang telah dijanjikan.

"Perusahaan sempat menjanjikan sebelum berjalanya perusahaan akan berkumpul dengan warga. Akan tetapi sampai saat ini sudah hampir 2 Minggu perusahaan berjalan, warga dengan perusahaan tidak ada kesepakatan apa-apa. Keberadaan warga itu dihargai tidak sama perusahaan, sejauh ini tidak ada obrolan apa-apa," kata Nurhasan.

Nurhasan juga menyebutkan jika ada berdiri suatu perusahaan di suatu tempat pastinya akan memiliki dampak, baik dampak positif dan negatifnya.

"Negatifnya perusahaan akan menyebarkan kebisingan, polusi dan sebagiannya. Positifnya, warga juga menginginkan hal positif seperti kompensasi, pekerjaan bagi warga yang menganggur dan sebagainya. Dan berkenaan dengan masalah air bersih, PT. AMB ini pastinya membutuhkan air, bagaimana konsep dan cara pengelolaan air yang mereka lakukan, apakah berdampak terhadap warga sekitar soal kebutuhan air bersihnya. Jika iya, pastinya warga akan menolak," tutur dia.

Baca Juga: Kamu Berusia Lebih dari 25 Tahun? Wajib Pakai Skincare Anti-Aging!

Baca Juga: Ini Jenis Latihan Kebugaran untuk Meningkatkan Kelincahan

"Yang kita pertanyakan ini izinnya seperti apa, karena dilokasi perusahaan saat pembangunan papan kegiatannya tidak di pasang. Sebelumnya kita warga telah melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan melalui Ibu Arum yang menyatakan bawah lokasi ini untuk stok file, mengganti tempat diwilayah Kampung Cikopo yang habis kontrak," sambungnya.

Nurhasan juga menyebut bahwa warga berharap ada sebuah kepedulian dari perusahaan terhadap warga, kemudian warga juga mengharapkan perusahaan merekrut pekerja dengan cara mengutamakan warga setempat.

"Namun sampai saat ini bisa dilihat tidak ada sama sekali perwakilan dari pihak perusahaan yang menemui warga dan terkesan selalu menghindar," pungkasnya.

Catatan, hingga berita ini dimuat pihak perusahaan atau PT. AMB belum dapat dikonfirmasi.***

Editor: Aik Hakiki

Tags

Terkini

Terpopuler