Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Tegalwaru Purwakarta Alami Depresi, Berharap Segera Direlokasi

2 Maret 2021, 12:39 WIB
Tempat pengungsian warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Cirangkong, Desa Pasangrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. /Tim Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS - Cobaan berat masih dialami warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Cirangkong, Desa Pasangrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Pasalnya, mereka sampai saat ini harus rela tinggal di tempat pengungsian karena khawatir pergerakan tanah kembali terjadi secara tiba-tiba.

Bahkan, ada tiga korban yang mengalami depresi karena diduga masih belum percaya tempat tinggalnya rusak akibat bencana alam tersebut.

Baca Juga: Aplikasi TikTok Cash dan Snack Video Segera Dihentikan karena Ilegal, SWI: Berpotensi Merugikan Masyarakat

Baca Juga: Nagih dan Mudah Dibuat, Ini Resep Kue Lemon Pas untuk Sendiri

Seperti diketahui, Kampung Cirangkong, Desa Pasangrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta diterpa bencana alam pergerakan tanah beberapa waktu lalu.

Data yang dihimpun dari desa setempat, pergerakan tanah tersebut mengakibatkan 79 rusak berat dan 41 rumah rusak ringan.

Sedangkan jumlah korban terdampak sebanyak 532 jiwa dari 150 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, yang mengungsi sebanyak 345 jiwa, dan yang bertahan di rumahnya sebanyak 187 jiwa.

Baca Juga: Login di pln.co.id atau Via Aplikasi PLN Mobile, Klaim Token Listrik Gratis PLN Maret 2021

"Mereka yang masih bertahan di rumah terus kami bujuk agar tinggal dipengungsian demi keselamatan, karena khawatir pergerakan tanah terjadi tiba-tiba," ungkap Kepala Desa Pasangrahan Yadi Supriyadi, Selasa, 2 Februari 2021.

Selain itu, Yadi menyebut terdapat tiga korban diduga mengalami depresi. Ketiganya sudah mendapat perawatan medis dan sudah kembali pulang.

"Menurut saya wajar karena cobaan ini begitu berat. Kami berharap pemerintah segera merelokasi semua korban agar tidak terlalu lama dalam kondisi seperti ini," papar Yadi.

Sementara itu berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini di lokasi pergerakan tanah di kampung tersebut terdapat beberapa titik baru lokasi longsoran dan anjlokan tanah.

Baca Juga: Diaduk atau Tidak, Ini 5 Rekomendasi Bubur Ayam Terenak di Purwakarta

Akses jalan umum di perkampungan itu ambles tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Diperkirakan titik pergerakan tanah di kampung kami ini luasannya mencapai 5 hektare. Sementara kampung yang terdampak ini berada di RW 06, dan dua RT, yakni 14 dan 15," ujar Yadi.

Sementara salah seorang warga Yoyoh (52) mengatakan, sudah hampir 10 hari dia beserta anak-anaknya berada di tempat pengungsian.

"Rumah saya hancur jadi oleh pemerintah desa dibuatkan tempat tinggal sementara karena takut terjadi bencana susulan," ucap Yoyoh dengan raut muka penuh harap bisa memperbaiki rumahnya kembali.***

Editor: Aga Gustiana

Tags

Terkini

Terpopuler