Dedi Mulyadi Prihatin Banyak Anak di Jawa Barat Tak Sekolah

- 25 Juni 2023, 13:06 WIB
Dedi Mulyadi prihatin banyak anak di Jawa Barat tak sekolah.
Dedi Mulyadi prihatin banyak anak di Jawa Barat tak sekolah. /PRMN

PURWAKARTA NEWS - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengaku sangat prihatin melihat begitu banyaknya anak di Jawa Barat yang tak sekolah. Bahkan sekadar untuk masuk sekolah dasar.

Sementara di satu sisi, pemerintah mewajibkan seluruh anak wajib belajar sembilan tahun atau hingga sekolah menengah pertama (SMP).

Keprihatinan itu diungkapkan Dedi Mulyadi saat bertemu seorang pria bernama Hasan dalam acara Safari Budaya bertajuk ‘Menjemput Kemenangan 08 Presiden ke-8’ di Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Soal Ponpes Al Zaytun, Mahfud MD Ungkap Hal Ini

Hasan yang berprofesi sebagai tukang angkut sampah memiliki dua orang anak. Anak paling besar hanya lulusan SD, sementara adiknya baru kelas dua SD.

Menurut Dedi Mulyadi, Hasan adalah satu dari sekian banyak orang tua yang anaknya tidak melanjutkan sekolah. Bahkan diberbagai kesempatan KDM kerap bertemu anak yang sama sekali tidak disekolahkan oleh orang tuanya.

“Ini salah satu keprihatinan saya bahwa rakyat Jawa Barat masih banyak yang tidak sekolah,” kata Dedi, dalam keterangan, Minggu 25 Juni 2023.

Baca Juga: Guru Ini Ditangkap Polisi Gegara Culik Murid Berkebutuhan Khusus, Aksinya Terekam CCTV

Dedi Mulyadi mengatakan salah satu solusi agar semua anak bisa sekolah adalah dengan melakukan pendataan mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.

Dari data tersebut setiap orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya harus diberi teguran terlebih saat ini sekolah telah digratiskan oleh pemerintah.

"Setelah itu bikin surat pernyataan kemudian masukkan ke sekolah anaknya," ucap Dedi.

Baca Juga: Perusahaan Pers Gunakan Nama dan Logo Mirip Lembaga Pemerintah dan Penegak Hukum, Bolehkah?

Selain dari sisi kebijakan, ia juga mengkritisi pola asuh yang diberikan orang tua pada anaknya. Sebab jika berbicara biaya, semua telah digratiskan oleh pemerintah.

"Kalau masalah tidak ada biaya, dulu zaman kita tidak ada jajan, ke sekolah juga jalan. Terpenting itu niatkan kalau hidup mau benar," ujarnya.

Bagi Kang Dedi Mulyadi tak da kalimat miskin untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak. Setiap orang tua wajib berkorban untuk memberikan pendidikan terbaik sebagai bekal hidup anak-anak.

Baca Juga: Pesantren Al Zaytun Pernah Dapat Bantuan dari Pemprov Jabar, Jumlahnya Miliyaran?

"Tidak ada kalimat miskin kalau ada niat semua akan dilakoni. Rakyat punya niat, pemimpin punya kebijakan baru klop. Tapi kalau pemimpinnya bijak, rakyatnya malas ya susah," pungkas dia.***

Editor: Aik Hakiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x