PURWAKARTA NEWS - Halo sobat budaya! Kalian tau salah satu seni tari yang satu ini? Ya, seni tari rampak kndang khas Sunda.
Kali ini kita akan mengenal seni tari rampak kndang khas Sunda atau Jawa Barat. Berikut penjelasan filosofinya, simak artikel ini sampai akhir.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang indah dan masih dilestarikan, salah satunya dari masyarakat Sunda di Jawa Barat, yaitu seni tari rampak kndang.
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Sejarah, Filosofi, dan Keunikan Seni Pertunjukan Tari Topeng Khas Jawa Barat
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Alat Musik Celempung Khas Jawa Barat
Masyarakat Sunda memiliki budaya yang kaya dan beragam, sebagian besar kebudayaan tersebut lahir dari wilayah Parahyangan atau Priangan.
Secara epistimologi, tari rampak kndang ini berasal dari bahasa Sunda. Kata ‘Rampak’ memiliki arti serempak atau secara bersama-sama. Kata ‘Kendang’ merujuk pada alat musik pukul ‘gendang’ yang terdapat dalam gamelan Degung. Kendang sendiri merupakan alat musik khas Jawa Barat.
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Karinding, Alat Musik Tradisional Sunda
Kendang memiliki fungsi utama untuk mengatur irama dalam instrumen gamelan. Dari gabungan 2 kata tersebut, dapat kita artikan bahwa tari rampak kendang adalah tari tradisional yang melibatkan banyak kendang yang dimainkan secara bersamaan oleh para pemainnya.
Selain itu juga alat musik yang digunakan untuk membuat penampilan seni tari tampak kendang menjadi lengkap adalah gamelan berlaras salendro yang terdiri dari instrumen bonang kenong, saron, gong, rebab dan lain-lain.
Di dalam kesenian ini, terdapat dua jenis tari rampak kendang. Jenis-jenis tersebut diantaranya:
Baca Juga: Ngaji Budaya: Seni Tradisi Domyak Purwakarta yang Dilupakan
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi
1. Rampak Kendang Diri
Rampak kendang Diri dimainkan sambil berdiri dengan menggunakan alat stik (seperti stik drum). Jumlah kendang yang digunakan bisa satu atau lebih.
2. Rampak Kendang Duduk
Berbeda dengan rampak kendang Diri, jenis Rampak Kendang Duduk ini dimainkan sambil duduk dengan memakai tangan.
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Kampung Adat Cieundeu
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Kesenian Sintren Asal Cirebon Jawa Barat
Caranya adalah dengan menepukkan tangan ke kendang. Jumlah kendang yang dipakai adalah 3 buah atau lebih.
Nah, nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam kesenian rampak kendang ini adalah gotong-royong. Kesenian ini menggambarkan masyarakat Sunda yang harmonis karena berlandaskan pada sifat gotong-royong dan keceriaan.
Dalam penyajiannya, tari rampak kendang ini terdiri dari pemain kendang dan pengrawit gamelan. Untuk pemain kendang, paling sedikit terdapat 5 orang.
Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Seni Tari Tradisional Jaipong
Baca Juga: Ngaji Budaya: Inilah Unsur-unsur Kebudayaan
Para pemain kendang atau penari mengenakan pakaian bermotif Sunda dengan warna-warni yang indah dan seragam. Para pengrawit gamelan mengenakan busana takwa lengkap dengan sinjang dan ikat kepala (udeng).
Pemain kendang atau penari menempati bagian depan, dan pengrawit gamelan menempati posisi di belakang atau di samping pemain kendang.***