Pemprov Jabar Siap Beri Subsidi Bagi Daerah yang Mau Menyewa Hotel untuk Penanganan Pasien Covid-19

- 24 Juni 2021, 15:55 WIB
Gubernur Ridwan Kamil saat meninjau RSUD Bayu Asih
Gubernur Ridwan Kamil saat meninjau RSUD Bayu Asih /Dok Diskominfo

PURWAKARTA NEWS - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Kamis 24 Juni 2021, melakukan kunjungan ke sejumlah daerah. Salah satunya adalah Kabupaten Karawang dan Purwakarta.

Kunjungan tersebut, dalam rangka meninjau penguatan penanganan darurat Covid-19 di dua wilayah tersebut. Mengingat, akhir-akhir ini terjadi lonjakan kasus di dua wilayah yang bertetangga ini.  

Kang Emil, begitu sapaan akrabnya, mengatakan, pihaknya menekankan  supaya pemda menggunakan hotel sebagai tempat transisi para pasien Covid-19 yang beranjak sembuh. Tujuannya, supaya tidak terjadi penumpukan di RS rujukan.  

Baca Juga: Bahas Pinjaman dan Hibah Luar Negeri bersama Bappenas, Legislator Ini Tekankan Pentingnya Kualitas Perencanaan

Baca Juga: Muhammad Farhan: Yustisi Prokes Covid-19 di Pedesaan Harus Dimassifkan    

"Jadi, hotel ini nantinya diarahkan untuk menjadi tempat isolasi pasien Covid di rumah sakit yang telah menunjukan tanda-tanda kesembuhan," ujarnya. 

Soal biaya sewa hotel ini, lanjutnya, akan ada subsidi dari Pemprov. Kang Emil menuturkan, keterisian rumah sakit di Kabupaten Purwakarta sudah sangat darurat. Yakni, di angka 97 persen.

Menurut dia, overloadnya rumah sakit ini karena sebenarnya masih terisi penuh oleh pasien-pasien yang sebenarnya kondisinya beranjak sembuh.

 Intinya jangan kelamaan di RS. Kalau sudah menuju sembuh, bisa diarahkan ke tempat isolasi di hotel tadi. Dengan konsep ini, angka BOR di Purwakarta diharapkan bisa diturunkan ke 70 persen.  

Baca Juga: Tinjau RSUD Bayu Asih Purwakarta, Ridwan Kamil Sebut Jabar Bebas Zona Merah

Emil mengaku, konsep yang ditekannya itu bukan tanpa alasan. Karena, beberapa kali pihaknya mendengar ada kasus warga positif yang meninggal. Karena tidak sempat tertangani RS. Mereka tidak bisa masuk ke rumah sakit, sebab RS rujukannya penuh.  

"Makanya, sekarang kita ubah menejemennya," jelasnya.  

Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga berpesan supaya warga yang terkonfirmasi Covid-19 yang hanya mengalami gejala ringan, bisa ditahan dulu di ruang isolasi setiap desa.

Adapun yang dirawat di RS, adalah pasien dengan kondisi parah atau parah sekali.  Pihaknya juga berpesan supaya para kepala desa, bisa menguatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait isolasi mandiri.

Jangan sampai, mereka yang keukeuh ingin isolasi mandiri tidak memerhatikan kondisi lingkungannya.   Kalau memang kondisi ruangan di rumah atau lingkungannya mungkinkan ya silahkan.Harus ditekankan edukasinya, jangan sampai terjadi klaster keluarga.  

Baca Juga: Bupati Anne Waspadai Perpindahan Covid-19 Dari Klaster Industri ke Klaster Keluarga

Emil menambahkan, guna meminimalisasi terjadinya perpindahan kasus dari industri ke rumah tangga atau klaster keluarga, pihaknya mengimbau kepada industri yang terdapat kasus covid untuk melaporan ke satgas setempat. Supaya pengawasan bisa dilakukan sedini mungkin.  

"Kami juga akan melayangkan surat teguran kepada industri-industri yang tidak melaporkan. Gara-gara banyak yang tak melapor, saat ini terjadilah klaster keluarga," jelasnya. ***

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah