Wacana Pemekaran Kabupaten Bandung Barat Bisa Memecah Belah Masyarakat

- 2 Juni 2021, 10:04 WIB
Sekretaris Umum (Sekum) PPI Bandung Barat Asep Mahmud Yusup ZS.
Sekretaris Umum (Sekum) PPI Bandung Barat Asep Mahmud Yusup ZS. /

PURWAKARTA NEWS – Wacana pemekaran Kabupaten Bandung Barat (KBB) dinilai sebagai kepentingan sekelompok orang. Pasalnya KBB sebagai daerah pemekaran baru yang kini masih berusia 12 tahun perlu beradaptasi.

Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Cabang Kabupaten Bandung Barat dengan tegas menyatakan menolak. Menurut PPI wacana pemekaran Bandung Barat hanya kepentingan sekelompok orang saja. Selain itu akan memecah belah masyarakat dan memundurkan Bandung Barat yang usianya masih terlalu muda.

“Tidak sepakat dan tida mendung upaya sekelompok orang yang menginisiasi pekemaran Bandung Barat,” tegas Sekretaris Umum (Sekum) PPI Bandung Barat Asep Mahmud Yusup ZS.

Baca Juga: Ini Syarat Penerima BLT untuk Pelaku UMKM Tahap 2, Masih Buka Sampai 28 Juni 2021

“Seperti kita ketahui bersama, daerah Cisarua, Parongpong dan Lembang, yang diskenario sebagai daerah kongsi pemekaran merupakan daerah wisata. Ketiga daerah inilah penyumbang terbesar PAD Kabupaten Bandung Barat,” katanya menyambung.

Dia mengingatkan, Bandung Barat adalah daerah pemekaran baru. Kurang lebih baru berumur 12 tahun mempunyai kepala daerah definitif. Dalam umurnya yang masih muda,masih banyak hal yang perlu diadaptasi dan perlu di kontruksi secara fundamental. Sehingga terwujud daerah yang kuat, berkarakter dan banyak prestasi.

Baca Juga: 6 Langkah Agar Dapat BLT Dana Desa Rp300 Ribu Bulan Juni 2021 di sid.kemendesa.go.id

“Dan kita ketahui bersama, tokoh pertama yang menjadi Bupati Bandung Barat berasal dari daerah Lembang, Ketua DPRD juga dari daerah Lembang. Dua periode menjabat Bapak Abu Bakar alm, yang menjabat dua periode berakhir penjara kasus korupsi. Periode berikutnya di gantikan Aa Umbara belum paruh waktu menjabat juga kesandung kasus korupsi,” katanya.

“Alih alih membangun daerah yang penuh potensi, yang ada malah kedua pemimpin kesandung kasus korupsi. Masyarakat berharap pembangunan daerah yang lebih maju, berdaya guna. Pupus ditelan ambisi pemimpin yang hanya mengedepankan pengkayaan pribadi atau kelompok,” sambungnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x