PURWAKARTA NEWS - Bencana tanah longsor yang telah merusak belasan rumah di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat sejak Selasa 1 Desember 2020, hingga kini masih mengancam puluhan rumah lainnya, meski kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa berkat warga diungsikan terlebih dahulu.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Kamis mengakui bencana tanah longsor itu masih terus terjadi dan mengancam puluhan rumah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong.
"Sekarang menjadi 55 (rumah rusak dan terancam) karena memang tanahnya masih terus bergerak," kata Helmi Budiman usai meninjau lokasi longsor di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya dilansir dari Antara, Kamis 3 Desember 2020.
Baca Juga: Zona Merah COVID-19, Kota Bandung Terapkan PSBB proporsional
Ia menuturkan, pergerakan tanah longsor itu sudah berlangsung sejak tiga hari lalu, kemudian warga diperingatkan agar waspada terkait ancaman bahaya bencana tersebut sehingga tidak ada korban jiwa.
Namun kejadian besar longsoran tanah di daerah itu, kata dia, terjadi Kamis pagi, menyebabkan 15 rumah rusak, dan 40 rumah terancam bahaya bencana longsor susulan.
"Sebenarnya kejadian bencana longsornya sudah tiga hari, longsornya (longsor besar) baru tadi pagi dan warga sudah mengungsi, tidak ada korban jiwa," katanya.
Baca Juga: Sudah Sembuh, Bupati Bogor Jadikan COVID-19 Pengalaman Berharga
Ia menyampaikan petugas dari BPBD, TNI/Polri maupun sukarelawan belum dapat membersihkan sisa material tanah longsor yang menimpa rumah warga karena daerah tersebut masih berpotensi longsor susulan.