PURWAKARTA NEWS - Pemimpin oposisi sayap kiri, yang mengaku siap menjadi Perdana Menteri Kosovo berikutnya mengatakan, dia akan mendorong Kosovo untuk bergabung dengan Uni Eropa. Dengan tujuan agar Negara-negara Eropa bisa membantu ekonomi Kosovo.
Partai Albin Kurti, atau disebut juga "Vetevendosje", meraih kemenangan telak dengan 48% suara dalam pemilihan awal hari Minggu yang diadakan di tengah pandemi dan kemerosotan ekonomi. Sekitar 99% suara telah dihitung sejak hari Senin.
Partai Demokrat Kanan Kosovo, atau PDK, berada jauh di urutan kedua dengan 17% dan Liga Demokratik Kosovo yang konservatif, atau LDK, merebut 13% suara.
Baca Juga: Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Irak, 1 Orang Tewas, 8 Terluka
Jumlah pemilih yang terlibat mencapai 47%, atau 2,5% lebih tinggi dari pemilu 2019 , menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat Kosovo.
Kurti menghadapi tantangan untuk menghidupkan kembali ekonomi Negara dan mengurangi pengangguran, serta memerangi pandemi, kejahatan terorganisir, dan korupsi.
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada hari Senin, Kurti mendesak Uni Eropa untuk menerapkan apa yang disebut rencana "Mini Marsekal"- mengacu pada rencana rekonstruksi AS pasca-Perang Dunia II untuk Eropa dan untuk enam negara Balkan barat
Negara-negara tersebut adalah Kosovo, Albania, Makedonia Utara, Montenegro, Serbia dan Bosnia-Herzegovina.
“Enam negara Balkan Barat menilai Uni Eropa sebagai mitra terpenting. Tapi di sisi lain, sejarah mengajarkan kita bahwa Balkan juga sangat penting bagi Eropa," ujar Kurti seperti dikutip Purwakarta News dari laman ABCNews, Selasa 16 Februari 2021.