Balik ke Indonesia, Ini Deretan Kontroversi Habib Rizieq

- 9 November 2020, 18:24 WIB
Imam besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab.
Imam besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab. /RRI

PURWAKARTA NEWS - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dijadwalkan akan terbang dari Jeddah, Arab Saudi pada hari ini, Senin 9 November 2020 dan akan kembali ke Jakarta.

Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan menjelaskan, pesawat yang ditumpangi HRS, sapaan khas Habib Rizieq Shihab bakalan bertolak pada pukul 19:30 waktu setempat.

"Sampai saat ini HMRS akan tetap pulang dengan pesawat Saudi Airlines nomor penerbangan SV816, berangkat Senin, 9 November 19:30 waktu Saudi," katanya, Minggu 8 November 2020 dilansir RRI.

Baca Juga: Gisel Bakal Dipanggil? Ini Kata Polisi

Untuk diketahui, Rizieq sudah meninggalkan Indonesia sejak 26 April 2017 lalu. Sebelum meninggalkan Indonesia, Habib Rizieq meninggalkan banyak kontriversi, apa saja kontroversinya? Simak di bawah ini:

1. Pada tanggal 20 April 2003, Rizieq Shihab ditahan karena dianggap menghina Kepolisian Negara Republik Indonesia lewat dialog di stasiun televisi SCTV dan Trans TV. Ia divonis 7 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 29 Juli 2003.

2. Pada tanggal 13 November 2015, Rizieq kembali menjadi sorotan saat diundang ceramah oleh Bupati Purwakarta di kota tersebut. Saat berceramah, Rizieq memplesetkan kata "Sampurasun" menjadi "Campur Racun". Dalam bahasa Sunda, "Sampurasun" bisa diartikan sebagai salam hormat dan doa. Atas kejadian tersebut, Rizieq Shihab dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat ke Polda Jawa Barat atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda.

Baca Juga: Polisi Terima Dua Laporan terkait Video Panas Mirip Gisel

3. Pada tanggal 27 Oktober 2016, Ketua Partai Nasional Indonesia Marhaenisme yang juga putri dari Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri melaporkan Rizieq ke Bareskrim Polri karena dianggap telah menghina Pancasila dan Soekarno atas pernyataan "Pancasila Sukarno, Ketuhanan ada di Pantat. Sedangkan Pancasila Piagam Jakarta, Ketuhanan ada di Kepala".

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x