Dalam Sebulan Bio Farma Produksi 16 juta -17 Juta Dosis Vaksin Sinovac China

- 19 Oktober 2020, 15:05 WIB
ILUSTRASI vaksin.*
ILUSTRASI vaksin.* /pixabay

PURWAKARTA NEWS – Dalam sebulan PT Bio Farma akan memproduksi sekitar 16 juta -17 juta dosis vaksin Covid-19.

Pengadaan dan pengembangan vaksin ini kerjasama dengan perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech Ltd.

"Kira-kira sekitar 16 juta sampai 17 juta dosis per bulan yang bisa kita produksi tapi ini juga nanti tergantung dari ketersediaan atau waktu suplai dari Sinovac," kata Corporate Secretary PT Bio Farma Bambang Heriyanto dalam gelar wicara yang diadakan virtual dari Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Senin 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Annisa Pohan Jabat Wakil Ketum IKA Unpad, AHY: Semoga Dapat Membawa Teman-teman...

Baca Juga: Hore! Guru Honorer Bakal Dapat BLT Subsidi Gaji

Kata Bambang Bio Farma memiliki kapasitas untuk memproduksi sebanyak 250 juta dosis vaksin per tahun. Kemudian komitmen sementara saat ini vaksin yang disuplai dari Sinovac adalah sebesar 260 juta dosis.

Jika sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Bio Farma akan memulai produksi vaksin tersebut secara bertahap.

Namun, Bambang menuturkan persiapan-persiapan bisa dilakukan oleh Bio Farma sejak awal yakni pada November dan Desember 2020 untuk mendatangkan vaksin karena masih perlu dilakukan sejumlah pengujian berikutnya sebelum melakukan produksi vaksin di Bio Farma dalam rangka memastikan mutu, keamanan dan efikasi atau kemanjuran vaksin.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Pengadaan Vaksin Harus Jelas dan Ditentukan Sejak Dini  

Baca Juga: Diskominfo Purwakarta Kerahkan Puluhan ASN dan THL Ikut Partisipasi Disiplin Prokes dan 3M

"Persiapan-persiapan mungkin bisa kita lakukan dari awal dari November dan Desember vaksin sudah coba kita datangkan karena akan ada uji-uji dulu sebelum dilakukan produksi ada 'stability' (stabilitas) 'quality control' (pengendalian mutu) karena semuanya ini harus dilakukan secara hati-hati untuk menjaga mutu, keamanan maupun efikasi dari vaksinnya," tuturnya seperti dikutip dari Antara.

Bambang mengatakan seluruh bahan untuk produksi vaksin tersebut tidak mungkin datang sekaligus, lalu diproses dan diproduksi dalam satu waktu seluruhnya. Tapi vaksin akan diproses dan diproduksi secara bertahap di mana kapasitas produksi vaksin Bio Farma adalah 250 juta dosis per tahun.

"Ini datang secara bertahap dan kemudian kami lakukan juga produksi secara bertahap,"ujar Bambang.

Baca Juga: Jadi Venue Piala Dunia U-20 2021, Stadion si Jalak Harupat Bakal Dipasang VAR

Baca Juga: Maunya Semua Puskesmas Bisa Garap Pasien Kejiwaan, Tapi Apa Daya

Indonesia sendiri memerlukan vaksin Covid-19 sebanyak 340 juta dosis dalam kurun waktu setahun atau sekitar 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Presiden Jokowi pada 5 Oktober 2020 telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Pasal 1 ayat 2 disebutkan cakupan pelaksanaan pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi Covid- 19 meliputi pengadaan vaksin Covid-19, pelaksanaan vaksinasi Covid-19, pendanaan pengadaan vaksin Covid- 19 dan pelaksanaan vaksinasi Covid- 19, dan dukungan dan fasilitas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.***

 

Editor: Opie Febiwara

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini