Maunya Semua Puskesmas Bisa Garap Pasien Kejiwaan, Tapi Apa Daya

- 19 Oktober 2020, 12:16 WIB
Ilustrasi - Kesehatan Mental
Ilustrasi - Kesehatan Mental /Pixabay/

PURWAKARTA NEWS - Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, STP, MS, Ph.D mengatakan pihaknya menargetkan untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia.

Dilansir Antara, saat ini masalah penanganan kesehatan mental di Indonesia masih terbatas, baik dari sisi fasilitas ataupun para ahli seperti psikiater, dokter spesialis dan juga perawatan kejiwaan.

"Di dalam SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan), salah satu targetnya adalah bagian kesehatan, target 2020 kita harus bisa mengurangi angka kematian dari penyakit tidak menular, serta meningkatkan kesehatan metal," ujar Pungkas dalam bincang-bincang "Sehat Jiwa Untuk Semua", Minggu 18 Oktober 2020.

Baca Juga: Ahli: Pilek dan Hidung Mampet Tidak Selalu Pertanda COVID-19

Di Indonesia, depresi menduduki peringkat ketujuh sebagai penyebab disabilitas atau ketidakmampuan untuk bekerja. Sedangkan gangguan kecemasan, berada di urutan ke sembilan.

Kesehatan mental juga menjadi masalah yang cukup serius, khususnya dalam kondisi pandemi virus corona. Sayangnya, penderita atau keluarga enggan melakukan pemeriksaan karena malu dan tidak adanya fasilitas kesehatan yang menunjang untuk penanganan salah kejiwaan.

Pungkas mengatakan pihaknya mengupayakan agar tingkatan Puskesmas dan rumah sakit bisa memiliki bagian untuk penanganan masalah kesehatan jiwa.

Baca Juga: Mungkinkah Sariawan Menular? Simak Penjelasan Pakar

"Rumah sakit jiwa itu yang paling ujung, artinya dia menampung hal-hal yang sudah tidak bisa di bawahnya. Jadi prioritasnya di selfcare atau layanan kesehatan primer seperti rumah sakit dan klinik," kata Pungkas.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x