Pecandu Gorengan Perlu Waspada, Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Penyakit Kanker hingga Obesitas

- 22 Maret 2023, 12:45 WIB
Pecandu Gorengan Perlu Waspada, Minyaj Jelantah Bisa Sebabkan Penyakit Kanker hingga Obesitas
Pecandu Gorengan Perlu Waspada, Minyaj Jelantah Bisa Sebabkan Penyakit Kanker hingga Obesitas /tangkapan layar/YouTube KELUARGA HAMZAH

PURWAKARTA NEWS - Gorengan merupakan makanan yang banyak dicandu oleh masyarakat. Namun perlu diperhatikan proses pembuatan gorengan yang menggunakan minyak jelantah.

Pasalnya, minyak jelantah yang dipakai untuk menggoreng gorengan bisa menimbulkan berbagai macan penyakit, salahsatunya adalah penyakit kanker hingga Obesitas.

Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M. Agr mengatakan penggunaan minyak jelantah untuk menggoreng gorengan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: Pengumuman! Pemkab Purwakarta Lakukan Seleksi Terbuka Pejabat Eselon II untuk Formasi Ini

Minyak jelantah bisa menyebabkan timbulnya penyakit dalam tubuh, mulai dari meningkatkan risiko kanker hingga menjadi sumber berbagai penyakit lainnya seperti obesitas.

"Selain meningkatkan risiko kanker, minyak jelantah juga bisa menjadi sumber munculnya berbagai penyakit seperti infeksi bakteri, obesitas, hingga penyakit degeneratif," kata Sedarnawati sebagaimana melansir dari laman Antara, Rabu 22 Maret 2023.

Ia menjelaskan, minyak jelantah dapat menjadi media penyerapan radikal bebas yang akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng. Zat tersebut kemudian akan menjadi karsinogen penyebab kanker yang akan menyerang sel tubuh seseorang yang mengonsumsi makanan tersebut.

Baca Juga: Telah Bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Anne Ratna Mustika Nyatakan Siap Maju di Pilkada Purwakarta

Penelitian para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol menunjukkan minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid yang dapat berubah menjadi zat karsinogen yang memicu penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, alzheimer, dan parkinson.

Sedarnawati juga mengatakan, minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali juga menjadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri.

Selain itu, minyak jelantah juga mengandung kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat. Ini lah yang akan memicu obesitas, yang akhirnya dapat berujung pada berbagai komplikasi serius seperti diabetes atau penyakit jantung.

Baca Juga: Bupati Anne Ratna Mustika: Pemkab Purwakarta Terus Perangi Stunting

Di samping aspek kesehatan, Sedarnawati yang juga merupakan auditor senior Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika – Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) itu mengatakan, minyak jelantah juga perlu dicermati aspek kehalalannya.

"Jika minyak goreng di restoran tadi digunakan untuk memasak makanan yang tidak halal, maka jelantahnya juga menjadi tidak halal," lanjutnya.

Untuk itu, ia pun mengingatkan masyarakat untuk selalu membeli minyak goreng yang telah bersertifikat halal, kemudian hindari gunakan minyak goreng secara berulang-ulang.

Baca Juga: Sosialisasikan Perda Perlindungan Pekerjaan Migran, Iis Turniasih: Banyak Kasus yang Menimpa ...

"Maksimal penggunaan cukup dua sampai tiga kali penggorengan sambil dicermati perubahan warnanya," katanya.***

Editor: Solahudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x