Wajib Tahu, Banyak Lembaga Pemerintahan di Indonesia Rawan Serangan Siber

- 15 September 2021, 17:39 WIB
Ilustrasi. Indonesia rawan serangan siber
Ilustrasi. Indonesia rawan serangan siber /Pixabay/geralt/

PURWAKARTA NEWS - Sebuah lembag bernama Threat Intelligence Report yang dirilis Check Point® Software Technologies Ltd mengumumkan banyak lembaga dan organisasi di Indonesia yang rentan terkena serangan siber.

Dari data yang dirilis tersebut persentase kerawanan serangan siber di Indonesia sebesar 746 persen lebih tinggi dari rata-rata kejadian secara global.

Threat Intelligence Report menyebutkan, jenis eksploitasi kerentanan (vulnerability exploit) yang paling umum adalah Remote Code Execution, yang berdampak pada 62 persen organisasi dalam 6 bulan terakhir.

Baca Juga: Simak Jadwal Pertandingan Liga Champions Malam Ini, Dari Liverpool FC Hingga PSG

Baca Juga: Resmi Diluncurkan, Berikut Daftar Harga iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max

Remote Code Execution adalah serangan siber yang terjadi ketika penyerang mengeksekusi perintah dari jarak jauh terhadap perangkat korban atau target yang dituju, biasanya setelah host mengunduh file/malware berbahaya.

Adapun industri yang paling rentan terkena serangan siber di Indonesia diantaranya, bidang Pemerintah/Militer, Manufaktur dan Perbankan, yang masing-masing menerima 686 persen, 403 persen, dan 313 persen lebih banyak serangan per pekan jika dibandingkan dengan rata-rata global pada setiap sektor.

"Banyak organisasi di Indonesia rentan terhadap serangan siber karena mereka tidak memiliki perlindungan yang memadai, atau masih bergantung pada teknologi yang sudah ketinggalan," kata Deon Oswari, Country Manager Indonesia, Check Point Software dilansir dari laman Antara, Rabu, 15 September 2021.

Baca Juga: TikTok Luncurkan Layanan Panduan Kesehatan Mental

Halaman:

Editor: Aga Gustiana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x