Laksamana TNI Yudo Margono: Oksigen Kapal Selam KRI Nanggala-402 Bertahan 72 Jam

- 22 April 2021, 19:37 WIB
Dokumentasi sejumlah prajurit TNI AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur (sekarang Komando Armada II TNI AL), Surabaya
Dokumentasi sejumlah prajurit TNI AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur (sekarang Komando Armada II TNI AL), Surabaya /ANTARA/M Risyal Hidayat

PURWAKARTA NEWS - Kemampuan oksigen KRI Nanggala apabila berada dalam kondisi blackout diperkirakan mampu 72 jam atau kurang lebih 3 hari.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.

"Jadi, kalau kemarin saat hilang kontak pukul 03.00 Wita, sampai Sabtu pukul 03.00 Wita. Mudah-mudahan ini segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada," kata Laksamana TNI Yudo Margono, Kamis 22 April 2021 dilansir dari Antara.

Baca Juga: Jokowi Kerahkan Seluruh Kekuatan Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402

Laksamana TNI Yudo Margono memastikan kapal KRI Nanggala ini dalam keadaan siap, baik personel maupun material.

Ia menegaskan bahwa personel lengkap serta material sudah ada dan sudah mendapat surat kelaikan. Kapal KRI Nanggala ini dibuat tahun 1977 dan diterima angkatan laut delivery tahun 1981 buatan HDW Jerman.

Riwayat kapal ini, lanjut dia, sudah menembak torpedo latihan sebanyak 15 kali dan menembak torpedo perang dua kali dengan sasaran kapal eks KRI, keduanya tenggelam.

Baca Juga: Ada Kemungkinan AKB Kapal Selam Nanggala-402 Sengaja Buang Minyak

"Jadi, KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kami libatkan untuk latihan penembakan torpedo latihan maupun perang," katanya menjelaskan.

Menyinggung soal sertifikat kelaikan, menurut Kasal, masih berlaku hingga tanggal 25 Maret 2022. Untuk itu masih layak untuk melaksanakan kegiatan operasi.

Selanjutnya, untuk posko akan disiapkan di Lanal Banyuwangi yang akan diisi oleh personel-personel karena unsur-unsur TNI AL ada di laut Bali dan Banyuwangi, yakni di Lanal Banyuwangi dan Lanal Denpasar.

Baca Juga: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Pantau Langsung Pencarian Kapal Selam Nanggala-402

Terkait dengan indikasi pergerakan bawah laut yang ditemukan pada hari Rabu 21 April 2021, menurut dia, adalah rumpon bawah laut. Keberadaan rumpon tanah laut ini kemagnetannya sangat lemah.

"Saat ke sana, ada dari magnetometer KRI Rimau itu ditemukan kemagnetan yang tinggi di dalam suatu titik yang kedalamannya kurang lebih 50—100 m melayang. Mudah-mudahan nanti sore kami bisa aksi menggunakan mutlybeam echosounder yang sekarang kami pasang di KRI Rimau Portable," katanya.

Ia juga berharap pada hari Kamis KRI Rigel juga bisa datang bersamaan dengan aksi menggunakan mutlybeam echosounder yang sekarang terpasang di KRI Rimau Portable.

"Nah, ini nanti bisa diaksi lebih perinci lagi sehingga kelihatan di situ ditemukan kemagnetannya tinggi. Harapannya kemagnetan tersebut adalah KRI Nanggala," katanya.

Baca Juga: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Pantau Langsung Pencarian Kapal Selam Nanggala-402

Halaman:

Editor: Fajar Maritim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini