Guru Tadabbur Cak Nun, Umbu Landu Paranggi Meninggal Dunia

- 6 April 2021, 11:51 WIB
Umbu Landu Paranggi (Kanan) Cak Nun (Kiri)
Umbu Landu Paranggi (Kanan) Cak Nun (Kiri) /Twitter/@kenduricinta

PURWAKARTA NEWS - Sahabat dekat dan sekaligus guru tadabbur Emha Ainun Nadjib, Seniman Umbu Landu Paranggi meninggal dunia, Selasa, 6 April 2021, dini hari WIB.

Umbu Landu Paranggi mengembuskan nafas terakhir di RS Bali Mandara, usai menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

Kepergian Umbu Landu Paranggi membuat jemaah Maiyah Berduka, dan topiknya pun hangat diperbincangkan di media sosial Twitter, sampai Selasa siang.

Baca Juga: Jelang Ramdhan Pemerintah Pastikan Stok Pangan Tercukupi

Siapa nyana, almarhum meninggal dunia dalam keadaan berhari-hari tidak makan. Hal itu disampaikan sahabatnya, Emha Ainun Nadjib yang juga seorang penyair.

Kepergian Umbu disampaikan Budayawan Emha Ainun Nadjib melalui situs resmi miliknya.

"Menjelang penghujung malam sebelum pukul 03.00 fajar hari, Allah Swt mengambilnya di RS Bali Mandara, sesudah tiga hari sebelumnya ia tidak makan apapun sampai dua hari kemudian harus di-ICU-kan di Rumah Sakit. Umbu menghadap Allah dalam keadaan berpuasa dari dunia,” demikiankutip dari situs resmi Emha Ainun Nadjib, caknun.com.

Cak Nun sapaan akrab Emha Ainun Nadjib mengungkapkan, hampir seluruh usia Umbu Landu Paranggi sang Presiden Malioboro, dijalani dengan lelaku puasa atas berbagai tipuan kemewahan keduniaan.

Baca Juga: Melawan Kerasnya Kehidupan Aktor Reza Rahadian Pernah Jadi Guru Hingga Jualan Karpet

“Umbu adalah Guru Tadabbur saya. Umbu adalah pemegang cambuk yang mencambuki punggung kehidupan saya sampai saya menemukan puisi sebagai ujung dari tadabbur kehidupan,” ungkal suami aktris Novia Kolopaking ini.

Dia melanjutkan, hasil tadabbur kehidupan itu memunculkan narasi utamanya yakni “kehidupan puisi”. 

Umbu, di pandangannya, adalah manusia ‘hati’, bukan manusia akal pikiran yang rewel dan ruwet.

Di mata Cak Nun pula, almarhum yang pernah mengasuh rubrik puisi di “Pelopor Yogya” dan “Bali Post”, merupakan orang yang tekun mendalami proses kejiwaan murid-muridnya.

Baca Juga: Pemerintah Perbolehkan Masyarkat Sholat Tarawih Berjamaah Asal Perketat Prokes

Ia, kata Cak Nun dalam artikel itu, jeli dan teliti melakukan “nahi munkar”, ketika ada di antara anak-anak asuhnya mengalami kesesatan jiwa, terutama kesombongan mental dan kekaburan proses rohaniahnya. 

Sebab Umbu menemani murid-muridnya itu di tengah peradaban manusia modern yang penuh kesesatan jiwa. Yang sok, keminter dan kemlinthi. 

Umbu bisa berjalan kaki puluhan kilometer dari Malioboro ke rumah anaknya di suatu kampung pelosok, kalau menjumpai satu kata atau pilihan koordinat poetika yang menurut dia dialami oleh anaknya itu.

Artikel tersebut sebelumnya pernah ditayang di pikiran rakyat dengan judul 'Umbu Landu Paranggi Meninggal Dunia, Emha Ainun Nadjib: Menghadap Allah dalam Keadaan Puasa'(Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x