Kematian Tenaga Kesehatan Akibat COVID-19 di Indonesia Tertinggi di Asia, Totalnya Segini

- 2 Januari 2021, 23:10 WIB
Ilustrasi Petugas pemakaman membawa peti jenazah untuk dimakamkan di lokasi pemakaman COVID-19.
Ilustrasi Petugas pemakaman membawa peti jenazah untuk dimakamkan di lokasi pemakaman COVID-19. /Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj/ANTARA FOTO

PURWAKARTA NEWS - Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sebanyak 504 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat COVID-19 sejak Maret hingga akhir Desember 2020.

Dari jumlah tersebut sebanyak 252 di antaranya adalah dokter, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga laboratorium medik.

Dari 252 dokter tersebut, IDI merincikan 15 di antaranya dokter gigi, 101 dokter umum (4 guru besar), 131 dokter spesialis (termasuk 7 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang kabupaten/kota.

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Terpapar COVID-19, Kondisnya Begini

Berdasarlan penilaian IDI kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia dan masuk 5 besar di seluruh dunia.

IDi mencatat pada Desember 2020 ada 52 dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19. Jumlah ini tertinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

"Angka ini naik hingga lima kali lipat dari awal pandemi," ungkap Tim Mitigasi PB IDI, Dr Adib Khumaidi, SpOT.

Baca Juga: Maklumat Kapolri Diyakini Tidak Sasar Karya Jurnalistik

Adib mengatakan kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini seperti berlibur, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah