Vaksinasi Tekan Ledakkan Biaya Kesehatan

8 Mei 2021, 23:57 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi. (Foto ; PMJ/Dok Setpres). /

PURWAKARTA NEWS - Vaksinasi bisa menekan biaya kesehatan yang bisa saja meledak karena harus mendapatkan perawatan dan pengobatan intensif akibat gejala yang ditimbulkan dari suatu virus.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam webinar Pekan Imunisasi Dunia dilansir dari Antara, Sabtu 8 Mei 2021.

"Saya sangat mendukung program vaksinasi sebagai salah satu program utama di sektor promotif dan preventif, di luar program lainnya seperti skrining atau gerakan masyarakat menjaga hidup sehat," ujar Budi.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Tidak Gelar Open House Lebaran 2021 Demi Hentikan Penyebaran COVID-19

Budi mengatakan biaya kesehatan di dunia terus tumbuh lebih besar daripada pertumbuhan ekonominya. Hal itu terjadi karena banyak biaya kesehatan yang dialokasikan untuk sektor kuratif (pengobatan).

Sementara data-data yang ada di Kemenkes, lebih dari 80 persen anggaran dialokasikan ke sektor kuratif dan BPJS Kesehatan termasuk di dalamnya.

Ia mencontohkan dalam perawatan pasien COVID-19, masyarakat yang dirawat dan diberikan obat-obatan bisa menghabiskan biaya jutaan bahkan ratusan juta bagi mereka yang masuk kategori bergejala berat.

Sementara apabila dari awal dilakukan langkah promotif dan preventif, biaya yang dikeluarkan tidak akan sebesar itu. Gerakan masyarakat lain yang masuk kategori promotif dan preventif seperti kebiasaan hidup sehat, dinilai akan mampu menekan biaya kesehatan di sektor kuratif.

Baca Juga: Sekolah Mutiara Insani Jadi Contoh Pengembangan PAUD Holistic Integrative di Jawa Barat

"Untuk preventif kita alokasikan untuk membeli vitamin C, vitamin B, masker, atau alat olahraga. Saya rasa tidak sampai satu juta sebulan kita habiskan untuk alokasi biaya kalau kita fokusnya ke preventif dalam menghadapi COVID-19," kata dia.

Maka dari itu sebagai langkah preventif, Menkes mendukung vaksinasi sebagai salah satu program utamanya. Vaksinasi COVID-19 akan meringankan gejala yang ditimbulkan jika terpapar virus tersebut sehingga angka perawatan intensif bisa ditekan.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kemenkes juga sudah memutuskan bahwa mulai tahun 2022 Indonesia akan melakukan vaksinasi untuk 14 antigen secara nasional, sebagai upaya promotif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menekan biaya kuratif yang tidak terkontrol.

"Kami sudah memutuskan Indonesia tahun depan akan melakukan vaksinasi untuk 14 antigen secara nasional. Kita akan melakukan vaksinasi PCV dan HPV secara nasional dan kita akan menambah vaksinasi Rotavirus juga," kata dia.

Baca Juga: Sepuluh Pemudik Ketahuan Nyumput di Truk Pengangkut Motor

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyambut baik revisi rencana strategis kesehatan terkait program vaksinasi 14 antigen. Humas IDAI Hartono Gunardi mengatakan rencana strategis itu sejalan dengan sikap IDAI yang menilai pemenuhan imunisasi di masa pandemi penting untuk menjaga kesehatan anak.

"Banyak penyakit yang mengancam anak dunia, termasuk Indonesia. Imunisasi ini akan menekan dua juta angka kematian, dan pada masa pandemi ini karena cakupan imunisasi yang berkurang, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)," katanya.***

Editor: Fajar Maritim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler