Drone Asing Obok-obok Perairan Indonesia, PKS Sentil Kinerja Menhan Prabowo

2 Januari 2021, 12:50 WIB
Tangkap layar benda asing diduga pesawat nirawak atau drone bawah air laut ditemukan nelayan di perairan Pulau Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. /Youtube Portal Militer

PURWAKARTA NEWS - Benda asing diduga pesawat nirawak atau drone bawah air laut ditemukan nelayan di perairan Indonesia pada Desember 2020.

Benda asing menyerupai kapsul tersebut sudah diamankan Pangkalan TNI Angkatan Laut di Makassar.

Nelayan menemukan benda asing tersebut di perairan Pulau Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Anggota DPR RI Sukamta meminta pemerintah menjelaskan asal usul benda asing tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa Dukung FPI Dibubarkan, BEM Nusantara: FPI Itu Radikal Bertentangan sama Ideologi Negara

"Pemerintah harus serius mengungkap asal usul drone tersebut," ujar Sukamta dilansir Purwakarta News dari Antara, Sabtu 2 Januari 2021.

Sukamta meminta pemerintah melakukan protes keras bisa benda asing tersebut adalah drone milik negara lain.

Sukamta khawatir drone bawah air laut tersebut mengambil data-data penting terkait geografis dan potesnsi laut Indonesia.

Pasalnya drone tersebut sudah masuk sangat dalam dan berkeliaran di wilayah perairan Indonesia.

"Artinya keamanan nasional kita sangat rentan," ujar Sukamta.

Baca Juga: Suami Ikut Tewas usai Berenang Coba Selamatkan Anak Istri Tenggelam di Waduk Cirata Purwakarta

Sukamta juga meminta TNI AL dan Bakamla meningkatkan pertahanan dengan cara memperbanyak patroli di laut.

Patroli utamanya dilakukan di sejumlah pintu masuk di perairan Indonesia.

"Tentu kita tidak mau wilayah kita diobok-obok pihak asing. Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan melakukan patroli secara ketat," kata Sukamta.

Atas hal itu, Sukamta yang merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan.

Baca Juga: Soal Berdiri Front Persatuan Islam, Mahfud MD: Front Perempuan Islam Juga Boleh, Asalkan

"Ini pekerjaan rumah Pak Menhan untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh," ujar Sukamta.

Sukamta menyarankan Indonesia melalukan kerja sama dengan beberapa negara lain untuk alih teknologi selain tentunya dengan mendorong riset nasional untuk pengembangan teknologi yang mendukung sistem pertahanan yang handal.

"Lebih dari itu pemerintah perlu segera perbaiki sistem keamanan teritori, agar kejadian drone yang menyelundup ini tidak terulang lagi," kata Sukamta.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler