Meski demikian, lima hal yang diutamakan itu tidak bermaksud untuk menyampingkan prioritas yang sudah disepakati.
"Tentu kami juga akan fokus kepada penanganan stunting lalu menekan penurunan angka kemiskinan hingga anggaran yang perlu disiapkan untuk Pilkada 2024 mendatang," ucapnya.
Baca Juga: Waduh, di Media Sosial Facebook Bertebaran Pamflet Seruan Aksi Purwakarta Tak Butuh Pj Bupati
Baca Juga: 13 Desa di Purwakarta Sukses Gelar Pilkades Serentak, Ini List Nama-nama yang Terpilih
Baca Juga: Warga Ungkap Kenakalan PT Indorama, Kerap Buang Limbah Cair Saat Sedang Turun Hujan
Benni berharap, penggunaan APBD 2024 bisa tepat sasaran dan bisa dikelola dengan baik di Pemkab Purwakarta. "Mudah-mudahan, dari usulan yang kami sampaikan tadi bahwa pemasukan sebesar Rp 2,6 Triliun itu bisa sesuai dengan pengeluaran sekitar Rp 2,6 Triliun juga. Tentu, itu tidak akan mengurangi semangat kami untuk terus meningkatkan pendapatan daerah," demikian Benni Irwan.
Di tempat yang sama, sehari sebelumnya. Badan Anggaran yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta Ahmad Sanusi bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Purwakarta juga telah menggelar Rapat Badan Anggaran terkait rancangan KUA dan PPAS. Rancangan tersebut merupakan dokumen yang terkait dengan proses penyusunan APBD tahun 2024 yang dibahas antara Pemda dengan DPRD.
"Dalam rancangan KUA dan PPAS 2024 tersebut ada 12 program prioritas. Dari 12 program itu ada lima program yang menjadi super prioritas Pemkab Purwakarta, yaitu reformasi birokrasi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan pangan," ujar Ketua TAPD yang juga Sekda Purwakarta, Norman Nugraha.***