Dinkes Purwakarta Ungkap Kasus Stunting Masih jadi Masalah Besar di Purwakarta

- 11 November 2022, 18:51 WIB
Dinkes Purwakarta Ungkap Kasus Stunting Masih jadi Masalah Besar di Purwakarta
Dinkes Purwakarta Ungkap Kasus Stunting Masih jadi Masalah Besar di Purwakarta /

PURWAKARTA NEWS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta mengaku bahwa kasus stunting masih menjadi masalah besar di Purwakarta.

Dinkes Purwakarta mengatakan bahwa saat ini kasus stunting di Purwakarta masih menjadi prioritas permasalahan yang ditangani.

Ia juga mengatakan bahwa hal tersebut tentunya memerlukan dukungan dan kesadaran dari berbagai komponen di Purwakarta.

Baca Juga: Terlihat Berpamitan, Anne Ratna Mustika Tinggalkan Purwakarta, Ada Apa?

Baca Juga: LBH Ansor Purwakarta Sebut Postingan Faizal Assegaf Adalah Ujaran Kebencian, Bukan Bebas Pendapat

"Sejauh ini, penurunan angka stunting masih menjadi permasalahan yang memerlukan peran serta berbagai komponen masyarakat," ucap Kepala Dinkes Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan pada agenda Diseminasi dan Publikasi Stunting di Kabupaten Purwakarta tahun 2022 yang digelar di Prime Plaza Hotel, Jumat, 11 November 2022.

"Pemkab Purwakarta, melalui Dinas Kesehatan terus melakukan pemetaan sasaran dan intervensi yang terfokus secara spesifik untuk menghadapi berbagai kendala dan permasalahan yang terjadi, berkaitan dengan upaya penurunan angka stunting," lanjutnya.

Baca Juga: Adakan Lomba Karaoke di Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Purwakarta Tuai Protes, Kenapa?

Deni mengatakan bahwa pada Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Purwakarta telah menunjukkan penurunan yang signifikan, yaitu dari 23,42 persen di tahun 2019 menjadi 20,6 persen tahun 2021.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah menargetkan prevalensi penurunan stunting sebesar 14 persen di tahun 2024.

"Sampai saat ini stunting masih menjadi prioritas permasalahan yang perlu ditangani dimana pemerintah menargetkan prevalensi penurunan stunting sebesar 14 persen di tahun 2024," kata dokter Deni.

Baca Juga: Syahdu Pisan! Kemenkeu Berikan Piagam Penghargaan WTP ke Kabupaten Purwakarta

Sementara, prevalensi stunting berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2021 sebesar 5,8 persen dan menurun pada tahun 2022 sebesar 3 persen.

"Angka tersebut menunjukkan bahwa upaya-upaya penurunan stunting di Kabupaten Purwakarta membuahkan hasil yang sangat optimal dengan penurunan diangka 1,8 persen," kata Deni.

Deni juga menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Baca Juga: Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika Sebut Gedung Kembar Dipakai Secara Ilegal Selama Empat Tahun, Kenapa?

Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kekurangannya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.

"Faktor penyebab hal itu diantaranya dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1000 HPK. Anak yang tergolong stunting adalah apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku," tutur Deni.

Lebih lanjut, Deni mengatakan bahwa Dinkes kini telah mendapatkan data hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2022 dan sudah dapat diketahui kondisi status gizi masing masing desa baik presentase stunting, gizi buruk dan masalah gizi lainnya.

Baca Juga: Wisata Baru di Purwakarta, Nikmati Suasana Ternak Domba dan Cocok Buat Camping

Dari data ini, diharapkan agar Perangkat Daerah dan Ayah Bunda Stunting yaitu Camat dan Ibu Camat bersangkutan dapat merencanakan kegiatan yang mengarah terhadap penurunan jumlah balita stunting dan gizi buruk mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.

Menutup, Deni mengatakan, desiminasi dan publikasi data hasil BPB merupakan salah satu komponen penilaian Bangda Pusat untuk melihat bagaimana kinerja penanggulangan stunting di tingkat kabupaten.

"Oleh karena itu mohon kegiatan ini ditindaklanjuti dengan kegiatan serupa di masing-masing kecamatan dan didokumentasikan sebagai bukti pelaksanaan Aksi 7 Konvergensi Stunting," tutupnya.***

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini